Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greenpeace Peringatkan Risiko Cuaca Ekstrem di Kota Besar China

Kompas.com - 14/07/2021, 16:26 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

BEIJING, KOMPAS.com - Pusat kota utama China, termasuk ibu kota Beijing dan kota terpadatnya, Shanghai, diperkirakan akan menghadapi musim panas yang lebih panas dan lebih lama.

Bulan-bulan di musim penghujan pun nantinya akan lebih basah.

Prediksi ini didapat dari studi baru organisasi lingkungan Greenpeace, yang memetakan kondisi cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.

Baca juga: Iklim Pengaruhi Ukuran Tubuh Manusia dari Masa ke Masa

Dilansir Al Jazeera, Greenpeace Asia Timur mengatakan risiko panas ekstrem dan curah hujan saat ini, memasuki level tertinggi.

Ini berarti akan lebih banyak paparan gelombang panas berbahaya bagi orang tua dan mereka yang bekerja di luar ruangan, ditambah lagi banjir yang lebih besar di kota-kota seperti Beijing dan Shanghai.

Liu Junyan, pemimpin proyek iklim dan energi untuk Greenpeace di Beijing mengatakan, dirinya sudah meminta pihak berwenang untuk mengadopsi lebih banyak langkah-langkah efektif untuk mempersiapkan kondisi itu.

“Area perkotaan masih belum sepenuhnya memahami berbagai perubahan, area mana yang akan berdampak, dan bagaimana cara menghadapinya,” kata Liu.

Baca juga: 5 Cara Alami Menyejukkan Kamar Tidur meski Cuaca Panas

Studi ini menemukan bahwa Beijing mengalami "peningkatan terbesar" dalam suhu rata-rata.

Suhu naik pada tingkat 0,32 derajat Celcius (0,58 derajat Fahrenheit) setiap 10 tahun, dengan frekuensi gelombang panas meningkat dalam level "cukup" sejak tahun 2000.

Dengan memperhitungkan puncak emisi global yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 2040, peningkatan suhu di beberapa bagian Beijing dapat melebihi 2,6 C (4,7 F) pada tahun 2100.

Musim panas pun akan menjadi lebih lama 28 hari.

“Untuk Beijing, kami tahu kenaikan suhu ini akan mencapai 35 derajat Celcius, bahkan lebih panas,” ujarnya.

“Yang terpenting untuk dipahami, kenaikan 2,6 derajat berarti lebih banyak paparan gelombang panas. Orang tua jadi yang paling berisiko, sama seperti orang-orang yang melakukan pekerjaan berat di luar ruangan, seperti pekerja konstruksi dan pengemudi pengiriman,” tambahnya.

Baca juga: Negara Bagian Barat AS Terancam Gelombang Suhu Panas Tinggi

Pada bulan Februari tahun ini, suhu melonjak hingga 25,5 C (78 F) di beberapa daerah. Ini jadi suhu tertinggi yang tercatat selama musim dingin, menurut beberapa pemantau cuaca dan laporan berita.

Greenpeace mengatakan musim panas juga akan diperpanjang antara 24 dan 28 hari di Shanghai dan lebih dari 40 hari di provinsi Guangdong selatan.

Beberapa bagian dari provinsi Shanghai dan Guangdong juga akan mengalami kenaikan lebih dari 25 persen dalam curah hujan yang ekstrim, sementara wilayah barat laut akan mengalami lebih banyak kekeringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com