Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Thailand Sumbangkan 3 Bulan Gajinya untuk Dana Bantuan Covid-19

Kompas.com - 10/07/2021, 15:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Sumber Xinhua

BANGKOK, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Thailand Prayuth Chan-o-cha pada Jumat (9/7/2021) menyumbangkan tiga bulan gajinya sebagai kepala negara, untuk mendanai program bantuan bagi warga yang terdampak pandemi Covid-19 secara berkelanjutan.

Memimpin pertemuan di Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (Center for the Covid-19 Situation Administration/CCSA) yang digelar melalui konferensi video di Gedung Pemerintah, Prayuth menyampaikan bahwa dia menyumbangkan gajinya selama tiga bulan berturut-turut mulai bulan ini, untuk mendanai program bantuan pemerintah bagi warga yang terdampak.

Prayuth, yang dilaporkan mendapat gaji 125.590 baht (Rp 56 juta) per bulan, saat ini sedang menjalani karantina di rumahnya di Bangkok.

Baca juga: RS di Thailand Jual Vaksin Moderna via Shopee, Ludes dalam 15 Detik

Dia diketahui berdiri di dekat ketua kamar dagang tingkat provinsi yang terinfeksi Covid-19, ketika berswafoto dalam sebuah kunjungan ke acara kampanye pembukaan kembali Phuket Sandbox pada 1 Juli.

Beberapa anggota kabinet Prayuth mengikuti langkah sang perdana menteri dengan menyumbangkan tiga bulan gaji mereka untuk tujuan yang sama.

Masing-masing anggota kabinet itu dilaporkan mendapat gaji 113.560-115.740 baht (Rp 50,6 juta-51,5 juta) setiap bulannya.

Baca juga: Thailand Ubah Terminal Bandara Jadi Rumah Sakit Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com