Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Vaksin Covid-19 Palsu di India dari Orang dengan Disabilitas sampai Transgender

Kompas.com - 27/06/2021, 17:55 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Polisi India menemukan sekitar 2.000 orang disuntik dengan vaksin Covid-19 palsu di Mumbai, dan 500 lainnya mungkin mengalami nasib yang sama di kota besar kedua.

Korban, yang diantaranya merupakan orang dengan disabilitas dan transgender, kini mengkhawatirkan efek samping dari cairan asing yang disuntikkan pada tubuh mereka.

Tingkat vaksinasi India meningkat tajam minggu ini setelah pemerintah membebaskan vaksin Covid-19, menyusul lonjakan pandemi yang menghancurkan pada April dan Mei.

Baca juga: 2.500 Orang di India Tertipu Vaksin Palsu Covid-19 Berisi Garam

Polisi di Mumbai mengatakan bahwa sekitar 2.000-an orang yang mengira mereka sedang divaksinasi. Tapi ternyata mereka hanya disuntik dengan larutan garam.

Sepuluh orang telah ditangkap termasuk dua dokter di sebuah rumah sakit swasta di kota pusat keuangan India, menurut polisi pada konferensi pers melansir AFP pada Sabtu (26/6/2021).

Penipu menargetkan penduduk kompleks perumahan kelas atas dalam satu kasus.

"Kami (kemudian) menemukan bahwa delapan kamp (vaksinasi) lagi diorganisir oleh sindikat ini," kata Vishwas Patil, komisaris bersama untuk divisi hukum dan ketertiban.

Polisi telah menemukan uang tunai 1,24 juta rupee (Rp 241 juta) yang "diperoleh secara curang" oleh terdakwa.

Baca juga: Video Viral Suntikan Vaksin Covid-19 dengan Dosis Kosong di India


Sementara itu, polisi di Kolkata telah menangkap seorang pria yang menyamar sebagai pegawai negeri dengan gelar master di bidang genetika. Dia dilaporkan menjalankan sebanyak delapan kamp vaksinasi palsu.

Polisi mengatakan setidaknya 250 orang cacat dan transgender disuntik di satu tempat, dan total hampir 500 orang mungkin telah diberikan suntikan palsu di seluruh kota itu.

Pejabat Kolkata Atin Ghosh mengatakan bahwa botol-botol yang disita diberi label palsu yang mengandung vaksin Covid-19 AstraZeneca, yang dicap di India sebagai Covishield.

"Ditemukan bahwa label Covishield menempel di label lain, yaitu Amikacin Sulphate 500 mg, antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran kemih, tulang, otak, paru-paru dan darah, antara lain," kata Ghosh kepada AFP.

Penipuan itu terungkap setelah seorang aktris dan politisi, Mimi Chakraborty, yang menerima vaksinasi di salah satu kamp untuk meningkatkan kesadaran, menjadi curiga dan memberi tahu polisi.

Polisi menyita kartu identitas palsu dari tersangka, salah satu pejabat kementerian informasi dan satu lagi sebagai komisaris kota. Mobilnya memakai stiker pemerintah Kolkata.

Baca juga: India Dikhawatirkan Alami Gelombang Ketiga Covid-19, 3 Bulan Lagi

Debashis Barui, seorang pejabat kesehatan Kolkata, mengatakan bahwa banyak dari mereka yang telah disuntik sekarang "panik" tentang kemungkinan efek samping.

"Jika ada keadaan darurat, otoritas sipil akan mengatur kamp medis di daerah itu untuk merawat mereka yang mendapat suntikan palsu," kata Barui kepada AFP.

Salah satu dari mereka, Ruma Sikdar (35 tahun), mengatakan bahwa dia merasa mengantuk dan tidak nyaman di lengannya.

"Yang saya khawatirkan adalah bagaimana mendapatkan dosis sebenarnya sebelum gelombang ketiga Covid-19 India melanda," kata wanita itu.

"Kami tidak mengira ini bisa terjadi ketika dunia sedang berjuang melawan pandemi," kata mahasiswa Debjit Majumdar, yang juga menerima suntikan vaksin Covid-19 palsu India.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com