Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Polandia Kena Serangan Siber, Peretas Rusia Diduga Terlibat

Kompas.com - 23/06/2021, 12:07 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

WARSAWA, KOMPAS.com - Rangkaian serangan siber yang menargetkan ribuan pengguna email Polandia, termasuk pejabat pemerintah, diduga berhubungan dengan kelompok peretas Rusia.

Hal ini sudah dikonfirmasi dinas intelijen Polandia.

"Temuan Badan Keamanan Dalam Negeri dan Dinas Kontra Intelijen Militer menunjukkan bahwa kelompok UNC1151 berada di balik serangan siber yang melanda Polandia," ujar juru bicara Menteri Koordinator Layanan Khusus Polandia Stanis?aw Zaryn, Selasa (22/6/2021).

"Dinas rahasia memiliki informasi yang dapat diandalkan, yang menghubungkan kelompok ini dengan kegiatan dinas rahasia Rusia," tambahnya.

Baca juga: Rusia Tantang Microsoft Buktikan Tuduhan Keterlibatannya dalam Serangan Siber yang Menjangkau 24 Negara

?aryn menyebut, tindakan kelompok peretas UNC1151 Rusia di masa lalu, membuat pejabat Polandia percaya serangan terhadap Polandia jadi bagian dari "upaya yang lebih besar", yakni untuk mengacaukan negara-negara Eropa Tengah.

Dilansir The Hill, serangan baru-baru ini sudah menyasar 4 ribu pengguna email Polandia.

Lebih dari 100 di antaranya adalah email mantan dan anggota pemerintah nasional Polandia. Mulai dari senator, pejabat pemerintah lokal, dan lainnya.

Baca juga: Data Pribadi 4,5 Juta Pelanggan Maskapai di Asia Bocor dalam Serangan Siber

Yang menjadi sasaran peretas di antaranya kepala kantor perdana menteri Polandia, Micha? Dworczyk.

?aryn mengatakan, ada login asing yang digunakan untuk mengakses email Dworczyk. Beberapa email phishing yang punya potensi bahaya, juga dikirim ke akun tersebut.

Peretas Rusia juga menargetkan mereka yang bekerja untuk organisasi non-pemerintah dan kelompok media.

Baca juga: Kena Ransomware, Perusahaan Ini Bayar Tebusan Bitcoin Senilai Rp 156 Miliar

Zaryn mengatakan, pemerintah Polandia sudah memberi tahu negara-negara anggota NATO tentang insiden peretasan ini

Serangan itu terjadi saat Rusia berada di bawah tekanan internasional yang semakin meningkat, menyusul adanya serangan siber yang terkait dengan pemerintahannya dan kelompok yang beroperasi dari dalam negeri.

Sebelumnya, Badan intelijen AS mengaitkan pemerintah Rusia dengan peretasan SolarWinds awal tahun ini. Serangan ini membahayakan sembilan lembaga federal dan 100 organisasi di sektor swasta.

Baca juga: Setelah Biden-Putin Bertemu, Dubes Rusia untuk AS kembali Bertugas

Kelompok kriminal siber Rusia juga telah dikaitkan dengan serangan ransomware baru-baru ini,  termasuk di Colonial Pipeline dan JBS USA, yang secara signifikan mengganggu rantai pasokan penting.

Presiden AS Joe Biden pun sudah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia pada April lalu, buntut dari peretasan SolarWinds.

Biden juga menyampaikan keprihatinannya seputar masalah keamanan siber dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, selama pertemuan puncak mereka di Swiss pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com