BEIJING, KOMPAS.com — Roket baru dipindahkan ke ke landasan peluncuran, menjelang peluncuran program luar angkasa China berikutnya yang direncanakan minggu depan.
Roket tersebut akan mengirim tim awak pertama astronot China, untuk tinggal di stasiun ruang angkasa baru “Negeri Tirai Bambu” yang telah mengorbit.
Baca juga: China Sukses Sambung Pesawat Ruang Angkasa Kargo ke Modul Stasiun Luar Angkasa Tianhe
Rencananya, tim yang terdiri dari tiga astronot akan menghabiskan tiga bulan di stasiun luar angkasa. Periode itu jauh melebihi panjang misi luar angkasa China sebelumnya.
Mereka akan melakukan praktik berjalan di luar angkasa, pekerjaan konstruksi dan pemeliharaan, serta melakukan eksperimen sains.
Bagian utama stasiun luar angkasa Tianhe, atau Harmoni Surgawi, diluncurkan ke orbit pada 29 April.
Pesawat ruang angkasa kargo yang dikirim bulan lalu membawa bahan bakar, makanan, dan peralatan ke stasiun tersebut sebagai persiapan untuk misi berawak.
Roket Long March-2F Y12 yang membawa pesawat ruang angkasa Shenzhou-12 dipindahkan ke landasan peluncuran di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di barat laut China pada Rabu, (9/6/2021).
Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat. Tanggal peluncuran tentatifnya adalah Rabu depan (16/6/2021).
Badan antariksa China merencanakan total 11 peluncuran hingga akhir tahun depan, untuk mengirimkan dua modul laboratorium dan memperluas stasiun 70 ton, bersama dengan persediaan dan anggota awak.
Peluncuran minggu depan akan menjadi yang ketiga, dan yang pertama dari empat misi berawak yang direncanakan.
Misi kargo lain direncanakan untuk September, tak lama setelah itu kru pengganti akan dikirim, menurut laporan. Dua modul stasiun lainnya diharapkan akan diluncurkan tahun depan.
Baca juga: Malaysia Kerahkan Jet Tempur untuk Cegat 16 Pesawat Militer China
Pada Maret lalu, China mengatakan pelatihan astronot untuk misi kru mendatang terdiri dari campuran dari veteran penjelajah ruang angkasa dan pendatang baru. Termasuk di dalamnya beberapa wanita.
China telah mengirim 11 astronot ke luar angkasa hingga saat ini, semuanya pilot dari sayap militer Partai Komunis yang berkuasa, Tentara Pembebasan Rakyat.
Awak Tianhe pertama semuanya laki-laki, meskipun perempuan akan menjadi bagian dari kru masa depan di stasiun, menurut Yang Liwei, yang mengorbit Bumi dalam misi awak pertama China pada 2003 dan sekarang menjadi pejabat di badan antariksa.
Tianhe dibangun berdasarkan pengalaman yang diperoleh China, dari mengoperasikan dua stasiun luar angkasa eksperimental sebelumnya, dalam program luar angkasanya yang semakin ambisius.