OKLAHOMA CITY, KOMPAS.com - Lima peti mati yang diduga korban Tragedi Tulsa pada 1921, ditemukan lagi di Pemakaman Tulsa, Kamis (3/6/2021).
Dilansir ABC News, peti-peti ini ditemukan para tim yang bertugas menggali kuburan massal Tulsa di wilayah Oaklawn.
Pejabat setempat menyatakan, total peti yang sudah ditemukan sejauh ini jadi 20 buah.
Baca juga: Biden Peringati Pembantaian Tulsa Berusia 100 Tahun
Setelah sebagian besar penggalian dan analisis selesai di pekan ini, pejabat setempat menyatakan akan ada proses penggalian resmi, yang diperkirakan akan dilakukan Senin, (7/6/2021).
Dalam pencarian yang dimulai sejak tahun 2020 ini, para peneliti, termasuk pada Oktober tahun lalu, menemukan setidaknya 12 set jenazah di peti mati.
Jenazah ini lantas ditutup kembali untuk studi lebih lanjut. Pihak berwenang pun belum mengonfirmasi bahwa mereka adalah korban pembantaian dalam tragedi berdarah Tulsa.
Baca juga: Tragedi Berdarah Tulsa 1921, Bagaimana Bisa Terjadi?
Arkeolog setempat Kary Stackelbeck, memperkirakan bahwa masih ada sekitar 30 mayat atau lebih yang berada di situs pemakaman massal Oaklawn.
Meski begitu, sejauh ini AS secara resmi masih mengonfirmasi korban tewas akibat tragedi Tulsa hanya 36 orang, termasuk 12 orang berkulit putih.
Tapi, berbagai laporan, termasuk berita kontemporer, saksi, serta sebagian besar sejarawan yang sudah mempelajari peristiwa itu, memperkirakan jumlah korban berada di kisaran 75 sampai 300 jiwa.
Baca juga: Peringati Tragedi Berdarah Tulsa, Pawai Protes Digelar di Kota AS Oklahoma
Tragedi Tulsa yang terjadi pada 23 Mei hingga 1 Juni 1921 di wilayah Tulsa, Greenwood, Oklahoma, AS, merupakan salah satu insiden kekerasan rasial terburuk dalam sejarah.
Ratusan warga kulit hitam yang tinggal di sana, dibunuh. Ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.
Kerusuhan yang dipicu kesalahpahaman ini membuat gerombolan kulit putih ingin melenyapkan warga kulit hitam di Tulsa, sampai tak bersisa.
Baca juga: Sinospis Serial Watchmen, Aksi Pahlawan Bertopeng Perangi Rasisme di Tulsa
Hingga 100 tahun peringatannya, kejelasan tragedi ini masih belum juga tampak.
Pemberitaan sebagian besar ditutup, dan AS hanya mengakui bahwa tragedi ini hanya menelan puluhan korban saja, sampai saat ini. Membuat para penyintas dan keluarga korban terus mempertanyakan keseriusan pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.