Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Senjata AS ke Israel Jalan Terus

Kompas.com - 24/05/2021, 16:22 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri AS menegaskan, mereka akan tetap memproses penjualan senjata ke Israel.

Antony Blinken mengonfirmasi keputusan penjualan 732 juta dollar AS (Rp 10,5 triliun), meski mendapat penolakan dari sejumlah politisi.

Selain itu, pernyataan Blinken tersebut terjadi setelah Tel Aviv dan faksi penguasa Gaza, Hamas, sepakat gencatan senjata.

Baca juga: AS Berniat Jual Senjata ke Israel Senilai Rp 10,5 Triliun

Kepada program ABC News This Week, Blinken menekankan alasan mengapa AS tetap meneruskan menjual senjata ke Israel.

Dilansir New York Post Minggu (23/5/2021), Blinken berujar Presiden Joe Biden sudah berkomitmen memberi bantuan kepada Tel Aviv untuk melindungi diri.

"Terutama saat mereka menghadapi serangan diskriminasi ke warga sipil. Setiap negara pasti akan membalas jika diserang seperti itu," kata dia.

Blinken menuturkan, penjualan senjata presisi sudah didiskusikan dengan Kongres AS untuk memastikan transparansi.

Pada Kamis (20/5/2021), Senator Bernie Sanders mengusulkan resolusi untuk menblokir persenjataan ke Tel Aviv.

Sanders yang adalah ketua komisi anggaran Senat AS mengatakan, Washington tak bisa begitu saja menjual senjata ke Israel.

Baca juga: Pemilik Gedung Media Gaza: Tidak Ada Bukti Hamas di Menara Perkantoran yang Diserang Israel

"Apalagi ketika pesawat pengebom buatan AS menghancurkan Gaza, membunuh anak-anak dan perempuan," tegas Sanders.

Sanders mengatakan, mereka harus memastikan apakah senjata yang dijual membantu perdamaian atau malah memperkeruh konflik.

Lebih lanjut, Blinken memberi kredit ke Biden atas "diplomasi efektif" yang membantu gencatan senjata.

Baca juga: Pendiri Hamas: Tak Ada Perdamaian dengan Israel Tanpa Keadilan bagi Palestina

Konflik yang dimulai pda 10 Mei itu berakhir 11 hari kemudian, dengan lebih dari 200 orang tews, mayoritas terjadi di Gaza.

Blinken mengeklaim di era sebelumnya, upaya diplomasi untuk mengakhiri serangan Israel bakal berlangsung dalam waktu lama.

"Tetap saja, hari yang sudah terlewati merupakan kehilangan besar dalam kemanusiaan. Kami bertekad mengakhirinya," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com