Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Berniat Jual Senjata ke Israel Senilai Rp 10,5 Triliun

Kompas.com - 18/05/2021, 11:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pemerintah AS dilaporkan setuju menjual senjata senilai Rp 10,5 triliun ke Israel.

Rencana penjualan senjata pandu presisi diungkapkan sumber di Kongres AS, dengan politisi diyakini tidak akan menghalanginya.

Tiga staf kongres mengungkapkan, para politisi sudah mendapat pemberitahuan penjualan itu pada 5 Mei.

Baca juga: Telepon PM Israel, Biden Dukung Gencatan Senjata di Gaza

Pemberitahuan itu merupakan tradisi di mana Kongres AS akan meninjau sebelum mengesahkan penjualan ke negara asing.

Kabar rencana menjual senjata senilai 735 juta dollar AS (Rp 10,5 triliun) ke Israel pertama kali diembuskan Washington Post.

Berdasarkan aturan di AS, Kongres punya waktu selama 15 hari untuk melarang atau mengesahkan rencana tersebut.

Namun dilansir Reuters Selasa (18/5/2021), Kongres diyakini tidak akan menghalangi meski saat ini terjadi krisis di Gaza.

Penjualan Munisi Serangan Langsung Gabungan (JDAMs), yang diproduksi Boeing dianggap agenda transaksi rutin ke "Negeri Zionis" sebelum krisis terjadi.

Sumber itu menerangkan, saat mendapat pemberitahuan pertama di April, baik petinggi Demokrat maupun Republik tak melayangkan keberatan.

Baca juga: Bocah Palestina Ini Menangis Melihat Rumahnya Hancur oleh Serangan Israel

Saat dikonfirmasi, Kementerian Luar Negeri AS menuturkan mereka dilarang berkomentar mengenai rencana tersebut.

Merujuk pada aturan federal, badan pemerintah dilarang untuk berkomentar atau membenarkan penjualan senjata.

"Kami tetap menyoroti adanya krisis yang terjadi, dan bekerja keras untuk menciptakan ketenangan," kata Washington.

Dukungan kuat kepada Israel disebut merupakan inti baik dari Partai Demokrat dan Republik, meski ada kelompok progresif yang meminta ketegasan terhadap Tel Aviv.

Baca juga: Israel Tembakkan Artileri ke Lebanon Setelah Ditembak Roket

Secara konstitusi, Kongres AS bisa mengajukan keberatan dan membatalkan rencana yang sudah disusun untuk menjual senjata.

Namun, Israel adalah segelintir negara yang mendapat keuntungan percepatan proses penjualan senjata.

Proses tersebut bahkan bisa dirampungkan sebelum Kongres bertemu dan mengeluarkan resolusi keberatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com