NEW DELHI, KOMPAS.com - India diminta menerapkan lockdown nasional selama 15 hari, setelah kasus harian Covid-19 mencapai 400.000 orang.
Pada Sabtu (1/5/2021), kementerian kesehatan setempat merinci adanya 401.993 orang yang terpapar virus corona.
Rekor kasus harian di dunia itu diperburuk dengan catatan 392.448 pada Jumat (30/4/2021), dan 3.689 korban meninggal.
Baca juga: Tak Dapat Ambulans, Janda di India Bawa Jenazah Suami Pulang dengan Becak
Secara keseluruhan, kematian karena Covid-19 di India mencapai 215.542. Namun, pakar yakin jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi.
Apalagi, beredar gambar maupun video antrean jenazah di jalanan, membuat krematorium bekerja siang dan malam membakar mereka.
Pakar menyatakan, dengan prediksi mereka semakin mendekati puncak wabah, pemandangan paling buruk bisa saja mereka saksikan.
Dr Ranjeev Ranjan, ketua penasihat Institut Sains Medis All Indian menuturkan, kini pemerintah haru mempertimbangkan lockdown nasional.
Dia menerangkan karantina wilayah bisa memutus transmisi, dan membuat pemerintah bergerak cepat mengarasi kelangkaan oksigen dan vaksin.
Pengadilan Tinggi New Delhi juga menyatakan, mereka siap menindak pejabat yang ketahuan menimbun perlengkapan medis.
Baca juga: Pemilu India Saat Covid-19, Partai PM Modi Kalah di Negara Bagian Bengal Barat
"Air sudah berada di atas kepala (kondisi darurat terjadi). Cukup sudah," jelas pengadilan dikutip The Sun Minggu (2/5/2021).
Tak hanya dari pakar, Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu utama Delhi juga menyerukan agar lockdown diberlakukan.
Dari Inggris, mereka menjanjikan akan kembali mengirim bantuan berupa 1.000 ventilator ke "Negeri Bollywood".
Baca juga: Covid-19 India: Wanita Ini Meninggal di Mobil karena Menunggu Lama untuk Dirawat
Perdana Menteri Boris Johnson, yang membatalkan kunjungan selepas wabah merebak, akan berbicara dengan PM Narendra Modi Selasa (4/5/2021).
Sementara Menteri Luar Negeri Dominic Raab akan berdiskusi dengan Menteri Urusan Eksternal Subrahmanyam Jaishankar di tengah pertemuan G7 di London.
"Kita harus bekerja sama untuk mengalahkan Covid-19. Tidak ada yang selamat hingga semuanya bebas," tegas Raab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.