Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Sejarah Islam] Perjalanan Unta dari Andalan Transportasi hingga Jadi Ikon Bangsa

Kompas.com - 22/04/2021, 19:19 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Unta adalah salah satu hewan terpenting dalam sejarah dunia. Peranan hewan ini banyak tertulis di kisah Islam dan Jazirah Arab, karena merupakan salah satu hewan yang mampu beradaptasi di wilayah gurun yang ekstrem.

Pentingnya peran hewan berpunuk ini secara khusus mendapat perhatian dari Youssef M. Ibrahim dalam sebuah artikel, Matahari Gurun Terbenam pada Hari Kejayaan Unta, yang muncul di New York Times.

Penyebaran ajaran Islam ke luar Jazirah Arab hingga menyatukan Kerajaan Arab, disebut tidak terlepas dari peran unta sebagai alat transportasi utama dalam masa perdamaian dan perang.

“Sayang sekali sekarang, romantisisme sudah berakhir karena, sebagai alat transportasi, unta sudah tamat,” ujar Ibrahim.

Hal ini juga dikonfirmasi oleh Dr Yoyo, Ketua Pusat Kajian Timur Tengah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Kepada Kompas.com, Dr Yoyo menceritakan bagaimana hewan, yang diandalkan karena ketahanannya di daerah gurun ini, mengalami pergeseran peran dari waktu ke waktu.

Baca juga: Pria di UEA Ditangkap Polisi Usai Curi Bayi Unta sebagai Kado untuk Pacarnya

Pendukung bangsa nomaden

Menurutnya, bagi masyarakat asli gurun pasir (badui atau ‘badawa’ dalam bahasa Arab) yang hidup secara nomaden, unta menjadi hewan terpenting untuk bertahan hidup.

Mengembara di wilayah luas dengan karakteristik yang ekstrem seperti gurun pasir, jelas membutuhkan “kendaraan” yang tidak biasa.

Tapi menurut Dr Yoyo, hewan berpunuk itu tidak hanya diandalkan sebagai sarana mobilitas mereka saja. Semua bagian dari tubuh hewan ini bisa dimanfaatkan mulai dari rambut, kulit, daging, hingga susunya.

“Hampir semua aspek kehidupan badui itu tidak bisa dilepaskan dengan unta.”

Saking bangganya orang badui ini dengan unta, mereka memberikan berbagai nama untuk hewan-hewan ini. Ada "untuk bunting, unta pincang," namanya khas masing-masing unta itu kerap disesuaikan dengan ciri fisiknya.

Bahkan masyarakat badui memiliki istilah khusus saat unta menyuarakan suara kecemasan, gembira, atau ketakutan. Dr Yoyo menilai hal Itu menggambarkan betapa melekatnya hewan ini di kehidupan bangsa nomadik saat itu.

“Hewan ini juga sangat diandalkan di gurun pasir karena merupakan hewan yang kuat, mampu berjalan berhari-hari tanpa minum. Bahkan ketika pengembara kehausan, Mereka dapat juga mengambil air dari cadangan untanya,” terangnya.

Baca juga: Penjaga Kebun Binatang Digigit Unta hingga Alami Luka Serius

Ilustrasi unta. Unta dianggap bisa menjadi penyebar virus corona baru dan MERS Albert Supargo Ilustrasi unta. Unta dianggap bisa menjadi penyebar virus corona baru dan MERS

Keistimewaan unta

Menurut jurnal "One-Humped History: The Camel as Historical Actor in the Late Ottoman Empire", daya dukung unta terhadap kehidupan manusia sebenarnya bisa melebihi keledai bahkan kuda.

Unta dapat menempuh jarak yang jauh dengan sedikit air atau makanan, meski berjalan dengan beban 550 hingga 700 pon.

Halaman:

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com