Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria Spanyol Didakwa 15 Tahun Penjara Setelah Bunuh, Mutilasi, dan Makan Jasad Ibunya

Kompas.com - 22/04/2021, 13:10 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MADRID, KOMPAS.com - Seorang pria Spanyol dituntut hukuman penjara 15 tahun oleh pengadilan Spanyol setempat atas tuduhan pembunuhan mengerikan terhadap ibunya.

Melansir BBC pada Kamis (22/4/2021), pria tersebut bernama Alberto Sanchez Gomez, yang memutilasi dan memakan jasad Maria Soledad Gomez, ibunya. Kemudian, pria itu dikenal sebagai "kanibal Ventas".

Kejadian terjadi pada awal 2019 silam, di mana polisi menemukan sebuah flat berlumuran darah dan berisi potongan mayat manusia.

Baca juga: Tangis Kebahagiaan Setelah Sidang Pembunuhan George Floyd Berakhir Manis

Masalah bermula dari tersangka bertengkar dengan ibunya di flat yang mereka tinggali di Ventas, sebelah arena adu banteng Madrid yang terkenal, menurut dakwaan yang dibacakan di pengadilan.

Dalam pertengkaran tersebut, Gomez mencekik ibunya, lalu menyeretnya ke kamar tidur, di mana ia mulai memutilasi tubuh ibunya dengan gergaji dan 2 pisau dapur, "untuk menyingkirkan mayat ibunya".

"Begitu ia mulai memutilasi tubuh tersebut (ibunya), ia mulai memakannya juga selama 15 hari, sebagian jasad disimpan di berbagai wadah plastik di sekitar rumah dan kulkas," terangnya seperti yang dilansir dari Daily Sabah pada Rabu (21/4/2021).

Baca juga: Derek Chauvin Diputus Bersalah atas Pembunuhan George Floyd

Dia juga memasukkan beberapa sisa jasad ke dalam kantong plastik dan membuangnya ke tempat sampah.

Seorang petugas polisi yang memasuki flat tersangka bersaksi di pengadilan pada Rabu (21/4/2021).

Polisi tersebut bersaksi, tersangka mengatakan kepada mereka bahwa dia telah memakan beberapa potongan jasad mentah ibunya.

Baca juga: Polisi Ceko Buru 2 Pelaku Upaya Pembunuhan Mantan Agen Ganda Rusia

Sebagian lainnya, telah dia masak atau berikan kepada anjing, menurut laporan media setempat.

Tersangka ditangkap pada 23 Februari 2019, setelah polisi muncul di flat mereka untuk menanyakan kabar ibunya.

Polisi tersebut mendapatkan laporan orang hilang oleh seorang teman dari ibunya, kata laporan media lokal saat itu.

Ditanya di pintu, apakah ibunya ada di dalam, dia menjawab dan membiarkan polisi masuk.

Baca juga: Derek Chauvin, Pelaku Pembunuhan George Floyd, Takkan Bersaksi di Pengadilan

"Kami menemukan pemandangan yang mengerikan," kata seorang petugas polisi kepada saluran berita Telecinco, seperti yang dikutip dari Daily Sabah.

Atas kasus pembunuhan tersebut, jaksa penuntut ingin dia dipenjara selama 15 tahun dan meminta dia untuk membayar 110.000 dollar AS (Rp 1,6 miliar) sebagai kompensasi kepada kakak laki-lakinya.

Menurut laporan BBC, pria itu melakukan aksi pembunuhan keji pada usia 26 tahun dan dilaporkan menderita gangguan kepribadian serta kecanduan narkoba sebelum ditangkap.

Baca juga: 6 Tokoh Sejarah di Balik Kisah Pembunuhan Sadis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com