Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Chad Terbunuh di Medan Perang, Oposisi Minta Bantuan Warga Sipil dan Dunia

Kompas.com - 22/04/2021, 12:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

N'DJAMENA, KOMPAS.com - Partai-partai oposisi utama Chad pada Rabu (21/4/2021) mengecam yang mereka sebut kudeta institusional, setelah Presiden Idriss Deby Itno tewas dan digantikan putranya, Mahamat.

Sekitar 30 formasi oposisi menyerukan dimulainya transisi yang dipimpin warga sipil melalui dialog eksklusif, kata partai-partai itu dalam pernyataan yang dikutip AFP.

Mereka juga meminta warga Chad untuk tidak mematuhi keputusan yang tidak sah oleh dewan militer transisi, termasuk penunjukan Mahamat sebagai penerus Deby, jam malam, dan penutupan perbatasan.

Baca juga: Presiden Chad Tewas Saat Perang Lawan Pemberontak

Di antara partai yang menyerukan itu adalah politisi rival abadi Deby, Saleh Kebzabo dan Success Masra salah satu pengkritik terberatnya.

Kelompok oposisi juga memperingatkan bekas kolonial Perancis yang mendukung Deby berkuasa setelah kudeta 1990 di Sahel, untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri Chad.

Mereka pun meminta dunia untuk membantu rakyat Chad memulihkan keadaan hukum dan demokrasi.

Anak presiden Chad naik menggantikan ayahnya

Jenderal Mahamat Idriss Deby Itno (37) putra Presiden Chad Idriss Deby Itno yang tewas saat perang lawan pemberontak, naik jabatan menggantikan posisi ayahnya sebagai pemimpin negara.

Kenaikan tersebut dikonfirmasi dalam piagam yang dirilis kepresidenan Chad pada Rabu (21/4/2021).

Jenderal Mahamat Idriss Deby Itno pada Selasa (20/4/2021) diangkat sebagai pemimpin transisi dewan militer setelah kematian ayahnya.

Baca juga: Presiden Chad Tewas Saat Perang, Anaknya Naik Memimpin Negara

Ia juga akan menduduki fungsi presiden republik, serta menjabat sebagai kepala angkatan bersenjata.

Jenderal Mahamat sebelumnya adalah pengawal ayahnya, sebagai kepala pengawal elite presiden dan sering hadir di sampingnya.

Mahamat Idriss Deby juga mengetuai dewan transisi militer, dewan menteri, dewan serta komite superior pertahanan nasional, menurut piagam tersebut.

Baca juga: Petugas Kebun Binatang San Diego Digigit Ular Beludak Afrika yang Tidak Ada Antivenom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com