Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirim Pesan Cabul ke Anak Buahnya, Bos Ini Dipukul Kain Pel

Kompas.com - 15/04/2021, 19:21 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

SUIHUA, KOMPAS.com - Seorang pegawai pemerintah dan anggota Partai Komunis China dipecat, setelah dipukul kain pel karena mengirim pesan cabul ke anak buah.

Insiden pemukulan itu terjadi di Suihua, Provinsi Heilongjiang, dan diunggah ke media sosial setempat, Weibo.

Video yang nampaknya direkam pada Minggu (11/4/2021) itu menunjukkan si bos, Wang Chunhui, tengah duduk di kantor pengentasan kemiskinan Distrik Beilin.

Baca juga: Pria Ini Mengundurkan Diri, Bosnya Menangis dan Minta Maaf

Saat duduk itulah, si atasan dihampiri oleh anak buahnya, yang diidentifikasi bermarga Zhou, seraya menuduhnya mengirim pesan tak pantas di WeChat.

Zhou mengeklaim Wang mengirim banyak pesan cabul ke ponselnya, dan awalnya dia berusaha mengabaikannya.

Dalam video, nampak Wang mengatakan bahwa dia cuman bercanda. Jawaban yang membuat Zhou makin naik pitam.

Dia kemudian mengambil kain pel di sana, dan berulang kali memukulkannya ke wajah dan kepala Wang.

Wang sama sekali tidak membalas, dan hanya berusaha melindungi kepala menggunakan tangannya dalam video berdurasi 14 menit.

Dia berkali-kali meminta maaf, namun menolak ketika Zhou mengajaknya ke kantor polisi setempat.

Baca juga: Diduga Berbuat Cabul, Lurah Pekayon Jaya Bekasi Mengaku Siap Ikuti Prosedur Hukum

Zhou yang begitu marah mengucapkan sumpah serapah, yang dijawab "aku salah" oleh Zhou seraya menegaskan lagi niatnya hanya bercanda.

Setelah Wang kembali menolak saat diajak ke kantor polisi, Zhou meraih kursi dan menaruhnya di pintu masuk kantor.

Video itu berakhir ketika Zhou melemparkan buku dan benda apa pun, termasuk ceret setelah menyiramkan airnya ke muka Wang.

Dilansir Newsweek Rabu (14/4/2021), Xinhua melaporkan komite disiplin dan keamanan publik setempat menyelidiki tuduhan pelecehan tersebut.

Baca juga: Kasus Sudah 3 Bulan, Polisi Belum Periksa Lurah yang Diduga Cabul di Bekasi

Wang, yang menjabat sebagai wakil direktur pengentasan kemiskinan, diputus bersalah dan dipecat dari jabatan partai maupun pemerintahan.

Sementara Zhou juga dianggap bersalah atas menyerang pegawai negara, namun tak dihukum karena "gangguan jiwa".

Kepolisian Beilin menyatakan, mereka masih menyelidiki pelecehan itu dan bisa menyeret Wang kecuali Zhou membatalkan tuduhannya.

Netizen China di Weibo bereaksi dengan mendukung Zhou, seraya mengomentari pelecehan itu begitu sering terjadi di tempat kerja.

Baca juga: Digambarkan secara Cabul, Erdogan Sebut Charlie Hebdo Brengsek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com