Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Indonesia Say Sorry for Thailand", Netizen Indonesia Minta Maaf Usai Hujat Pengantin Gay

Kompas.com - 15/04/2021, 16:28 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Netizen Indonesia ramai-ramai minta maaf usai menyerbu akun Facebook pengantin gay Thailand dengan berbagai hujatan, bahkan ancaman mati.

Tagar Indonesia Say Sorry For Thailand pun menjadi trending topic di Twitter pada Rabu (14/4/2021).

Permintaan maaf dengan tagar Indonesia Say Sorry For Thailand juga ramai mengisi kolom komentar pengantin gay Thailand yang sempat dihujani ujaran kebencian.

Baca juga: Pasangan Gay Thailand Ini Menikah, Dapat Ancaman Mati Netizen Indonesia

Mengutip TribunJateng pada Kamis (15/4/2021), banyak netizen Indonesia merasa sangat malu atas terjadinya hal ini, yang dilakukan oleh sekelompok homofobik tertentu.

?????? ( ?????? ) ???? ??? ( ?????? ) ??????????????? 3 ?????? 2564...

Posted by ?????? ??????? on Sunday, April 4, 2021

Netizen Indonesia pun merasa bahwa ujaran kebencian ini adalah sesuatu hal yang sangat buruk, kemudian beramai-ramai menunjukkan solidaritas kepada rekan-rekan Thailand mereka.

"Sebagai orang Indonesia, saya meminta maaf atas kelakukan tak berakal, tak berpendidikan oleh orang-orang yang mengumbar kebencian pada komunitas LGBTQ+ termasuk pengantin baru," tulis @princesshayo1 di Twitter.

"Beda negara, beda budaya, beda agama, tolong hargai satu sama lain," ujar @tuintoyou di platform media sosial yang sama.

"Kelakuan seperti ini sama sekali tidak sopan dan tidak menghargai. Maka, kami mengucapkan permohonan maaf terdalam bagi pasangan yang dirugikan di Thailand," kicau @pacarnyakit.

Ketiga contoh twit itu semuanya dalam bahasa Inggris dan turut memakai tagar #ApologizetoThailand di bawah Indonesia Say Sorry For Thailand.

Baca juga: Pengantin Gay Thailand Tuntut Netizen Indonesia di Jalur Hukum Usai Diancam Mati

Duduk perkara netizen Indonesia hujat pengantin gay Thailand

Berita netizen Indonesia ramai-ramai menyerbu kolom komentar pengantin gay Thailand mencuat pada Selasa (13/4/2021).

Suriya Koedsang salah satu mempelai gay itu menuturkan, dia dipermalukan selama tiga hari tiga malam tanpa sekali pun membalas komentar mereka.

Dalam unggahannya yang ditulis dalam bahasa Inggris, dia mengaku tidak paham kenapa netizen Indonesia menghujat hari bahagia mereka.

I ‘ve been keeping my mouth shut all along while some Indonesian insult us non-stop 3 consecutive days and nights. I...

Posted by ?????? ??????? on Sunday, April 11, 2021

"Kami menikah di rumah saya sendiri, di negara saya. Kenapa mereka (netizen Indonesia) mempersoalkannya?" tanya dia.

"Kenapa kalian harus bersikap dramatis? Kenapa kalian bersikap kasar kepada kami? Perlukah saya menyembunyikannya jika saya tak berbuat salah?" lanjut Suriya.

Baca juga: Pasangan Gay di Palembang Jambret Ponsel Anak SD untuk Biaya Pacaran

Suriya kemudian mengadukan kasus ini ke pengacara Ronnarong Kaewpetch dari Network of Campaigning for Justice.

Ia mengaku terpaksa menempuh jalur hukum lantaran ada ancaman mati terhadap suami, orangtua, hingga fotografer pernikahan mereka.

Ronnarong kemudian menyampaikan, setiap orang Indonesia yang menuliskan komentar negatif kepada pasangan gay itu dilarang ke Thailand.

"Setiap saat kalian datang ke Thailand, kami sudah siap dengan polisi untuk menahan kalian," ancamnya.

Baca juga: 6 Bukti Netizen Indonesia Tidak Sopan se-Asia Tenggara, Akun Luar pun Diserang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com