Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2021, 18:19 WIB
Krisna Diantha Akassa,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BERN, KOMPAS.com - Konflik Korea bukan. Perseteruan Irlandia juga tidak. Tapi di Moutier, Swiss, Minggu (28/3/2021), dua jam menjelang pengumuman referendum, terbelah dua.

Antara Moutier Barat, pro-Bern, dan Moutier Timur, pro-Jura, pemda Moutier membangun point de demarcation. Di tengah tengah, no man's land, yang disterilkan dari massa kedua kubu, adalah Hotel de Ville, Balai Kota Moutier.

Jika warga pro-Bern memilih tinggal dalam rumah, sebaliknya, massa pro-Jura, berkumpul di Stasiun Kereta Moutier. Mengeklaim berjumlah 2000-an massa, warga pendukung Jura membawa bendara, kembang api, terompet, mobil karnaval, hingga petasan.

Baca juga: Menengok Moutier, Daerah Berjuluk Kota Separatis di Swiss

Pukul 18.00, hasil referendum diumumkan. Pecah luapan kegembiraan di Moutier Timur. Bendera pro-Jura berkibar, kembang api dan petasan bergemuruh bersama luapan kemenangan massa. "Au revoir, Berne! Selamat tinggal Bern."

Moutier, pada akhirnya, memilih masuk Provinsi Jura, setelah perjuangan panjang dan berdarah sejak 1815, ketika Jura dimasukkan ke wilayah Bern melalui Konferensi Wina.

Pada mulanya tidak bergejelak. Namun memanas ketika 1947, Georges Mukli yang berbahasa Perancis, ditolak Parlemen Bern ketika mencalonkan diri sebagai pemimpin Departemen Pembangunan.

Ketidakpuasan kawasan Jura, yang berbahasa Perancis, mulai muncul. Perlawanan mereka diwujudkan dalam vandalisme bahkan pengeboman. Bern pun melakukan tindakan represif terhadap pemberontakan Jura.

Sembilan kali terjadi referendum, Moutier pindah ke Jura, atau tetap berada di Bern. Tahun 1917 sempat dimenangkan pro Jura.

Namun dibatalkan Pemerintah Konfederasi Pusat Bern, lantaran ada kecurangan surat suara dan ketidakadilan Pemda Bern terhadap jalannya referendum.

Baca juga: Presiden Erdogan Dikecam Iran Bacakan Puisi Separatis di Azerbaijan

Dan Minggu (28/3/2021), Moutier memilih masuk Jura, dengan jumlah pemenang 2.114 dibandingkan 1.740, sekitar 55 persen suara.

"Semoga sekarang tenang, dan tidak ada lagi referendum semacam ini lagi,“ tutur Maria, warga Indonesia yang menetap di Moutier.

Setelah pengumuman hasil referendum, garis demarkasi antara Moutier Timur dan Barat dibuka kembali. Bendera Jura pun dikerek di gedung Hotel de Ville.

Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia, 59 Prajurit Separatis Karabakh Tewas

Kelompok pro-Bern, meskipun kecewa dengan hasil referendum, menyatakan menerima kemenangan pro-Jura.

Alex Lechot, pro Bern, menyatakan menerima kekalahan kelompoknya. "Kami menyesali hasil referendum ini. Namun menerima pindahnya Moutier ke Jura,“ kata Lechot.

Jika tidak ada aral melintang, Moutier akan resmi masuk Provinsi Jura paling cepat pada 2026.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com