Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menang di Pengadilan, 70.000 Driver Uber Jadi Karyawan Tetap

Kompas.com - 17/03/2021, 16:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN,BBC

LONDON, KOMPAS.com – Uber akan mengangkat sekitar 70.000 driver di Inggris menjadi karyawan tetap.

Dengan demikian, para driver tersebut akan mendapat upah minimun, pembayaran saat liburan, uang pensiun, dan asuransi.

Masing-masing driver tersebut akan mendapat standar upah nasional senilai 8,72 poundsterling atau setara Rp 174.000 per jam.

Standar upah nasional tersebut akan naik menjadi 8,91 poundsterling atau sekitar Rp 178.000 per jam bulan depan.

Baca juga: Eks Driver Ojol Kaya Mendadak, Raup Rp 230 Juta Hanya dengan Tidur 7 Jam

Uber mengatakan, perubahan pada gaji driver di Inggris tersebut akan dimulai pada Rabu (17/3/2021).

Hal itu terjadi karena perusahaan tersebut kalah dalam pengadilan di Inggris pada bulan lalu sebagaimana dilansir BBC.

Sebelumnya, Uber menyatakan dan berkukuh bahwa driver adalah mitra, bukan pekerja.

Namun, pada Februari, Mahkamah Agung Inggris memutuskan, driver bukanlah mitra melainkan pekerja.

Baca juga: Pertama di Uni Eropa, Spanyol Tetapkan Driver Ojol sebagai Karyawan Bergaji

Pasalnya, aktivitas para driver dikontrol dengan sangat ketat oleh Uber. Pertempuran di jalur hukum tersebut dimulai pada 2016 atas status pengemudi.

Uber mengatakan kepada BBC, dengan berubahnya status driver tersebut, bukan berarti tarif layanan Uber juga akan berubah.

Para pemimpin serikat pekerja dan pakar ketenagakerjaan mengatakan, langkah Uber akan berdampak luas bagi sektor ketenagakerjaan.

Pengacara yang mewakili para driver Uber yang memperjuangkan hak-hak pekerja, Rachel Mathieson, menyebut keputusan itu adalah sebuah pencapaian yang sangat penting.

Baca juga: Sebelum Italia, Driver Ojol Berstatus Karyawan Juga Terjadi di Inggris

Di sisi lain, keputusan tersebut menandai kekalahan signifikan bagi Uber di Inggris.

Di negara tersebut, Uber terus mendapat tekanan dari aktivis ketenagakerjaan dan regulator transportasi.

Uber terus mempertahankan model bisnis kontroversialnya yang memperlakukan pekerjanya sebagai "mitra” berupa kontrak independen.

Baca juga: Driver Ojol di Italia Kini Berstatus Karyawan, Dapat Gaji Tetap

Baru-baru ini, Uber memberikan tambahan tunjangan sebagai semacam jalan tengah sebagaimana dilansir CNN.

CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan, pihaknya bisa saja terus melawan di pengadilan. Namun, mereka memilih untuk legawa dengan keputusan pengadilan.

"Kami telah menyerukan pembaruan kerangka hukum, baik di AS dan UE, yang akan menjamin tunjangan dan perlindungan bagi pekerja independen tanpa menghilangkan fleksibilitas yang membuat jenis pekerjaan ini begitu menarik bagi mereka sejak awal,” ujar Khosrowshahi.

Baca juga: Pesan Makanan via Ojol, Tentara AS Dikirimi Pizza Berisi Pecahan Kaca

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com