LONDON, KOMPAS.com - Turis yang berfoto selfie dengan gorila gunung liar dapat membuat primata tersebut berisiko terkena Covid-19, menurut penelitian baru.
Ilmuwan dari Universitas Oxford Brookes, Inggris, meninjau ratusan unggahan foto Instagram dari orang-orang yang mengunjungi hewan di Afrika Timur. Mereka menilai sebagian besar wisatawan cukup dekat dengan gorila untuk menyebarkan virus dan penyakit, menurut siaran pers dari universitas pada Selasa (16/2/2021) melansir CNN.
"Risiko penularan penyakit antara pengunjung dan gorila sangat memprihatinkan," kata pemimpin penulis studi Gaspard Van Hamme, seorang alumni Universitas Oxford Brookes yang mulai mengerjakan studi tersebut selama program masternya.
"Sangat penting bagi kami memperkuat dan menegakkan peraturan tur untuk memastikan pergerakan gorila liar tidak semakin mengancam kera besar yang sudah terancam ini."
Gorila gunung terdaftar sebagai terancam punah, dengan perkiraan 1.063 di antaranya tersisa di alam liar, menurut rilis tersebut.
Mereka tinggal di Republik Demokratik Kongo (Taman Nasional Virunga), Uganda (Taman Nasional Bwindi yang Tidak Dapat Ditembus dan Taman Nasional Mgahinga Gorilla), dan Rwanda (Taman Nasional Gunung Berapi).
Baca juga: 3 Gorila di Kebun Binatang AS Positif Covid-19, Diduga Tertular dari Pegawai
Para peneliti melihat 858 foto yang diposting di Instagram dari 2013-2019 di bawah dua tagar #gorillatrekking dan #gorillatracking, kata penelitian tersebut.
Dari jumlah itu, 86 persen menunjukkan orang-orang dalam jarak empat meter (13,1 kaki) dari gorila, dan 25 di antaranya menunjukkan wisatawan menyentuh gorila.
Para peneliti menemukan turis berada cukup dekat dengan primata Afrika Timur untuk memungkinkan penularan.
"Kami menemukan bahwa masker wajah jarang dipakai oleh wisatawan yang mengunjungi gorila dan berpotensi menularkan penyakit antara manusia dan gorila yang mereka kunjungi," kata Magdalena Svensson, dosen antropologi biologi di Oxford Brookes University, dalam sebuah pernyataan.
“Turis yang ingin mengunjungi Gorila di alam liar menurut aturannya diharuskan memakai masker wajah bahkan sebelum pandemi,” kata Svensson kepada CNN.
Aturan itu merupakan bagian dari "Panduan Praktik Terbaik untuk Wisata Kera Besar" yang dikembangkan oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.
Hal itu penting karena gorila sangat dekat secara genetik dengan manusia. Mereka bisa mendapatkan sebagian besar hal yang bisa manusia dapatkan, termasuk influenza, Ebola dan flu biasa.
“Sekarang kita tahu gorila dapat tertular Covid-19, maka menjadi lebih penting lagi bagi pengunjung memakai masker, tambah Svensson.
Svensson mengatakan kepada CNN pengunjung juga diminta untuk tinggal minimal tujuh meter (23 kaki) dari hewan. Sementara dari foto yang digunakan dalam penelitian ini, jarak rata-rata telah menurun seiring waktu.