RIYADH, KOMPAS.com - Pengacara hak-hak wanita Arab Saudi Loujain al-Hathloul keluar dari penjara setelah hampir tiga tahun. Dia menjalani hukuman karena berjuang untuk membatalkan larangan pengemudi wanita di negara kerajaan itu.
“Loujain ada di rumah !!!!!!” saudara perempuannya Lina Alathloul mengonfirmasi dalam sebuah unggahan Twitter melansir NY Daily News pada Rabu (10/2/2021).
“Hari terbaik dalam hidupku,” saudari lainnya, Alia berkicau di Twitter seraya mengatakan al-Hathloul telah kembali ke rumah keluarga di Riyadh.
Kabar ini bahkan mendapat reaksi langsung dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Presiden AS ke-46 itu secara khusus menyambut menyebut baik kabar pembebasan Loujain kabar saat tampil di Pentagon.
"Pemerintah Saudi telah membebaskan seorang aktivis hak asasi manusia terkemuka, Loujain al-Hathloul," kata Biden.
"Dia adalah pembela hak-hak wanita yang hebat, dan melepaskannya adalah hal yang benar untuk dilakukan."
Baca juga: Inggris Tolak Ikuti Kebijakan AS Bekukan Penjualan Senjata ke Arab Saudi
Thank you @POTUS! My sister is not free, she’s on a travel ban, and the whole family as well. Her trial is still ongoing.
— Lina Alhathloul ???? ??????? (@LinaAlhathloul) February 10, 2021
Thank you again for the support ?????????? https://t.co/R56nrvur03
Akan tetapi, kerabat aktivis perempuan berusia 31 tahun itu menekankan bahwa al-Hathloul masih belum sepenuhnya bebas.
“Terima kasih @POTUS! Adik saya tidak bebas, dia dilarang bepergian, dan seluruh keluarga juga. Pengadilannya masih berlangsung. Terima kasih sekali lagi atas dukungannya," tulis Lina sambil membagikan video ucapan selamat Biden di Twitter.
Loujain al-Hathloul adalah salah satu dari beberapa aktivis yang ditangkap pada Mei 2018. Hal ini dianggap banyak orang sebagai tindakan keras dari Arab Saudi. Sebelum hanya sebulan berselang negara kaya minyak itu secara resmi mencabut larangan pengemudi wanita.
Sebelumnya Loujain al-Hathloul membuat video yang diunggah pada 30 November 2014. Video itu menunjukkan dia mengemudi menuju perbatasan Uni Emirat Arab-Arab Saudi sebelum penangkapannya pada hari berikutnya.
Tokoh populer itu dituduh "mengoordinasi aktivitas untuk merusak keamanan, stabilitas dan perdamaian sosial Arab Saudi," kata jaksa penuntut umum dalam pernyataan kepada resmi Saudi Press Agency.
Pengadilan pidana Riyadh baru-baru ini memvonis Hathloul lebih dari lima tahun penjara. Tetapi menangguhkan setengah hukuman dan memberikan potongan kepadanya untuk waktu yang sudah dihabiskan dalam penjara.
Baca juga: AS Minta Arab Saudi Perbaiki Catatan HAM dan Pembebasan Aktivis
Ketika penyanyi Mariah Carey melakukan konser di Arab Saudi pada Februari 2019, saudara laki-laki al-Hathloul menulis opini panjang di CNN, mendesak penyanyi itu untuk mendorong pembebasan para aktivis.
Dia mengatakan saudara perempuannya telah disiksa secara brutal.
"Ada banyak wanita yang mendekam di penjara Saudi, hanya karena mengkampanyekan perlakuan yang lebih baik bagi wanita," tulis Walid Alhathloul.
"Adik perempuan saya sendiri mengatakan dia sering dicambuk, dipukuli, disetrum, dan dilecehkan," tulisnya. Dia bahkan mengklaim penasihat Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman sendiri yang mengawasi penyiksaan.
Pejabat Saudi membantah telah memperlakukan al-Hathloul dengan buruk.
Dalam sebuah unggahan Twitter Rabu, Walid mengatakan keluarga tetap fokus pada "membawa mereka yang menyiksa Loujain ke pengadilan."
Baca juga: Karena Punya Snapchat, Perempuan Arab Saudi Dibunuh dan Dikubur di Gurun oleh Kakaknya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.