Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haiti Diguncang Upaya Kudeta dan Rencana Pembunuhan Presiden

Kompas.com - 08/02/2021, 10:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com – Pada Minggu (7/2/2021), Otoritas Haiti telah menggagalkan upaya pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise sekaligus menggulingkannya.

Menteri Kehakiman Haiti Rockefeller Vincent mengatakan, rencana pembunuhan Moise tersebut merupakan percobaan kudeta sebagaimana dilansir dari AFP.

Pihak berwenang mengatakan, sedikitnya 23 orang telah ditangkap termasuk seorang hakim tinggi dan seorang pejabat dari polisi nasional.

Baca juga: Kisah Misteri: Menelusuri Sejarah Zombie di Haiti

"Saya berterima kasih kepada kepala keamanan saya di istana. Tujuan orang-orang ini adalah mencoba membunuh saya. Rencana itu telah digagalkan,” kata Moise.

Moise mengatakan hal itu di bandara Port-au-Prince ditemani oleh istrinya dan Perdana Menteri Haiti Joseph Jouthe.

Jouthe mengatakan, komplotan tersebut telah menghubungi pejabat polisi di istana kepresidenan yang berencana untuk menangkap Moise dan kemudian melakukan transisi pemerintahan.

Baca juga: Gempar Video Seks di Mobil PBB, Terkuak Skandal Lain di Haiti dan Afrika

Direktur Kepolisian Nasional Haiti Leon Charles berujar, petugas telah menyita dokumen, uang tunai, beberapa senjata api, dan parang.

Jouthe menambahkan, di antara dokumen-dokumen itu ada pidato dari hakim yang berencana menjadi pemimpin sementara dalam pemerintahan transisi.

Tetapi tokoh-tokoh oposisi politik menolak klaim adanya upaya kudeta dengan membunuh Moise.

Baca juga: Senator Haiti Obrak-abrik Ruang Rapat, Lalu Lempar Meja Keluar Gedung

"Anda tidak dapat melakukan kudeta (hanya) dengan dua pistol dan tiga atau empat senapan," kata pengacara Andre Michel kepada AFP.

Dia menambahkan, Moise tidak dapat mengeklaim dikudeta karena masa jabatan presidennya telah berakhir.

Selama setahun terakhir, Moise mengeklaim bakal tetap menjadi presiden hingga 7 Februari 2022.

Baca juga: Bertugas di Misi Perdamaian PBB Haiti, Polwan Ini Rela Lebaran Tanpa Keluarga

Namun klaim tersebut yang ditolak oleh oposisi dan menyatakan bahwa masa jabatan Moise berakhir pada Minggu.

Di sisi lain, seruan terhadap agar Moise mengundurkan diri dari jabatannya semakin menguat selama setahun terakhir.

Para demonstran menuntut Moise mengundurkan diri dan menggelar aksi protes di negara tersebut beberapa waktu lalu. 

Baca juga: Tujuh WNA Ditangkap di Haiti, Diduga Tentara Bayaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com