Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Palsu Covid-19 Banyak Beredar Dipakai Para Penumpang Pesawat Nekat

Kompas.com - 05/02/2021, 00:55 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

KABUL, KOMPAS.com - Para penumpang pesawat yang sangat ingin ke luar negeri, menggunakan sertifikat tes palsu Covid-19 untuk memastikan mereka dapat melakukan perjalanan itu, menurut penyelidikan BBC.

Di Afghanistan, praktik ini sangat marak dan mereka yang membeli hasil tes palsu ini termasuk para miliuner dan pejabat pemerintah.

Namun masalah ini juga terjadi di seluruh dunia.

Baca juga: Sembunyikan Fakta Positif Covid-19, 1 Keluarga Perempuan Ini Tewas Tertular

"Pada awalnya, kasus ini sudah sangat parah, sekitar 10-20 orang di satu penerbangan membawa hasil tes palsu. Kasus semakin parah dengan sekitar 50 orang di satu pesawat, dan mereka kemudian ternyata dites positif ketika tiba di tempat tujuan," disebut dalam laporan yang dilansir dari BBC Indonesia pada Kamis (4/2/2021). 

Kasus ini mulai terungkap pada akhir Oktober lalu, menurut Mohammad Qasim Wafayeezada, direktur otorita penerbangan Afghanistan, ACAA.

Uni Emirat Arab mewajibkan pengunjung untuk menunjukkan sertifikat tes negatif, polymerase chain reaction (PCR) saat tiba dan menetapkan warga dari 53 negara untuk tes dua kali.

Baca juga: Penumpang Curhat Diizinkan Terbang Pakai Hasil Covid-19 Palsu, Kok Bisa?

Afghanistan termasuk di antaranya dan Uni Emirat Arab menghadapi gelombang penumpang pesawat yang memalsukan hasil tes palsu Covid-19.

Sebagian penumpang membeli hasil tes palsu Covid-19 secara sengaja, namun sebagian lain mengatakan tak menyadarinya.

Yasin, seorang pedagang di Kabul, berkunjung ke klinik di ibu kota Afghanistan itu dan membayar tes yang cukup mahal sebelum penerbangan ke Dubai.

"Saya sangat senang karena hasil tes negatif dan saya ke bandara dengan yakin. Mereka memerika tes saya di bandara Kabul namun saat saya tiba di Dubai, mereka melakukan tes lagi dan hasilnya positif," kata Yasin.

Yasin, bukan nama sebenarnya, dikarantina dan perjalanan bisnisnya "berantakan" karena sertifikat tes palsu yang ia terima. Ia tetap berkukuh bahwa ia tidak tahu bahwa klinik itu mengeluarkan sertifikat palsu.

Baca juga: Korut Minta Kiriman Vaksin Covid-19, 2 Juta Dosis Siap Meluncur

Orang terkenal dan taipan membeli tes palsu

Isu ini menjadi sangat serius pada November lalu ketika penerbangan-penerbangan dari Kabul dihentikan sementara. Bandara di kota itu melayani penerbangan internasional 12 kali sehari.

Dr Qasim Wafayeezada menyebut ada lima rumah sakit swasta di Kabul yang terlibat dalam mengeluarkan hasil tes palsu. Semua rumah sakit menyanggah.

Namun, para pejabat pemerintah menuduh klinik-klinik dan para penumpang sendiri sengaja memalsukan hasil tes Covid-19 karena antrean panjang. Dan buntutnya adalah pemberian suap.

Dalam laman Facebooknya, Wakil Presiden Amrullah Saleh mengatakan ada sejumlah tes palsu yang dikeluarkan laboratorium swasta di Kabul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com