Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Beri Penghormatan ke Polisi yang Tewas Menghalau Pendukung Trump di Capitol

Kompas.com - 03/02/2021, 14:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden memberi penghormatan ke polisi yang tewas menghalau pendukung Donald Trump di Gedung Capitol.

Bersama Ibu Negara Jill Biden, presiden ke-46 AS itu menganggukan kepala dan meletakkan tangan di meja berisi abu jenazah Brian Sicknick.

Sicknick tewas setelah kepalanya dihantam alat pemadam api oleh massa yang berusaha merangsek masuk ke Gedung Capitol, di 6 Januari lalu.

Baca juga: Demo AS Ternyata Mirip Indonesia, Ada Pedagang Asongan Juga

Saat itu, massa yang merupakan pendukung Trump berusaha mengintervensi agenda Kongres AS yang mengesahkan sertifikat kemenangan Biden.

Polisi berusia 42 tahun itu kemudian kembali ke kantor dan tumbang, di mana dia dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Brian Sicknick diumumkan tewas keesokan harinya (7/1/2021), membuat korban tewas dalam demo Capitol mencapai lima orang.

Menurut data DPR AS, hanya ada empat orang sebelum Sicknick yang mendapatkan penghormatan tertinggi di ruangan Rotunda.

Mereka berempat adalah Penginjil Billy Graham, pejuang hak sipil Rosa Parks, dan dua Polisi Capitol, Jacob Chestnut dan John Gibson.

Bendera di Capitol dikibarkan setengah tiang untuk memberikan penghormatan terakhir bagi Sicknick, dilansir AFP Rabu (3/2/2021).

Baca juga: Demo AS Rusuh, Seruan agar Trump Dimakzulkan Kembali Muncul

Empat hari sejak serangan, ratusan polisi berbaris di Constitution Avenue dan memberi penghormatan saat mobil berisi jenazah Sicknick lewat.

Sejak kerusuhan tersebut, sistem pengamanan baru pun diperkenalkan, seperti memasang detektor logam di pintu masuk.

Hanya segelintir politisi Partai Republik, termasuk politisi kontroversial Marjorie Taylor Greene, yang menolak mematuhi sistem baru tersebut.

Baca juga: Trump Ramai-ramai Dihujat atas Kerusuhan Demo AS yang Tewaskan 1 Orang

Karena itu sebagai tanggapan, DPR AS mengesahkan aturan berisi penindakan tegas bagi mereka yang mengabaikan aturan.

Mereka yang pertama melanggar bakal didenda 5.000 dollar AS (Rp 70 juta), dan 10.000 dollar AS (Rp 140 juta), untuk akumulasi pelanggarannya.

"Jelas tidak masuk akal jika ada anggota Kongres yang menolak mematuhi peraturan sederhana untuk menjamin keselamatan mereka," kata Ketua DPR Nancy Pelosi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com