Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bhutan Catat Kasus Pertama Kematian Akibat Virus Corona

Kompas.com - 08/01/2021, 18:04 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

THIMPU, KOMPAS.com - Bhutan pada Jumat (8/1/2021) mencatat kasus pertama kematian akibat Covid-19, setelah 10 bulan lolos dengan mengisolasi diri dari pandemi global.

Seorang pria berusia 34 tahun, yang menderita penyakit hati kronis, meninggal di sebuah rumah sakit di ibu kota Thimpu setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada 23 Desember.

Kementerian kesehatan mengumumkan kematiannya "dengan kesedihan yang luar biasa", menurut laporan yang dilansir dari AFP pada Jumat (8/1/2021).

Baca juga: China Berlakukan Lockdown pada 11 Juta Orang, Setelah 100 Kasus Covid-19 Baru Muncul Lagi

Negara kecil yang diapit antara India dan China itu telah melarang hampir semua penerbangan berjadwal sejak Maret dan pemerintah mengatakan tidak ada turis asing di kerajaan itu selama beberapa bulan.

Pihak berwenang memberlakukan lockdown yang ketat pada Desember, setelah seorang wanita yang berada di luar negeri mengembangkan gejala Covid-19.

Baca juga: Kasus Covid-19 di China Melonjak Tertinggi Sejak Juli, Pemkot Dimarahi

Wanita dan kenalannya itu telah melakukan perjalanan melintasi negara berpenduduk 750.000 orang.

Sejak awal Desember jumlah kasus telah meningkat dari sekitar 400 menjadi 770.

Jumlah kasus yang relatif rendah 15-17 setiap hari akan meyakinkan sebagian besar negara, tetapi angka itu telah mengejutkan Bhutan.

Baca juga: Dirjen WHO Sangat Kecewa, Tim Ahli yang Bertugas Selidiki Asal-usul Covid-19 Belum Dapat Izin Masuk China

"Wabah saat ini jauh lebih besar daripada wabah terakhir," kata kementerian kesehatan.

Orang harus mendapatkan izin untuk bepergian ke luar distrik mereka atau pergi ke luar negeri.

Di Thimpu dan distrik tetangga, Paro, kartu "gerakan khusus" diperlukan hanya untuk pergi ke toko-toko membeli keperluan penting.

Baca juga: Tak Peduli Aturan Jaga Jarak Covid-19, Ribuan Jemaat Kristen Ortodoks Rayakan Epifani di Bulgaria

Karma Tenzin, yang menjalankan restoran India populer di ibu kota, mengatakan bahwa situasi lockdown itu sulit baginya.

"Saya masih membayar sewa dan gaji, kami kesulitan memenuhi kebutuhan," katanya.

Pemerintah mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan India dan negara-negara lain untuk menjamin pengiriman vaksin virus corona saat tersedia.

Baca juga: China Lockdown 2 Kota dan Putus Jaringan Transportasi Saat Kasus Covid-19 Melonjak Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com