Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resolusi Pemakzulan terhadap Trump Sudah Dirilis, Ditandatangani Anggota Parlemen

Kompas.com - 08/01/2021, 09:32 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber The Denver

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Resolusi pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah ditandatangani oleh beberapa anggota parlemen, Jumat (8/1/2021).

Melansir The Denver, resolusi untuk memakzulkan Presiden Trump telah ditulis dengan lebih dari belasan anggota DPR mengawal dan menandatangani resolusi serta tindakan tersebut.

Langkah itu dilakukan sehari setelah pedemo pro-Trump yang anarkistis menyerbu Capitol Hill di Washington DC, membuat para anggota parlemen berlindung dan aparat menyemprotkan gas air mata serta tindakan penghalau lainnya di gedung tersebut.

Baca juga: Trump Marah atas Kekerasan, Pelanggaran Hukum dan Kekacauan di Capitol Hill

Anggota DPR yang bernama Ilhan Omar pada Rabu malam mengetwit bahwa dia sedang menyusun lembar pemakzulan. Pada Kamis, dia mengunggah tulisan tersebut, "Kita harus bergerak cepat untuk mencopot presiden ini (Trump) dari jabatannya."

Seruan Trump terhadap Menteri Luar Negeri Negara Bagian Georgia, Brad Raffensperger, pada 2 Januari lalu dan tindakannya terhadap pedemo pro-dirinya pada 6 Januari dijadikan sebagai dasar pemakzulan.

Baca juga: Demo AS Rusuh, Seruan agar Trump Dimakzulkan Kembali Muncul

"Donald John Trump telah menyalahgunakan kekuasaan sebagai presiden dengan mencoba secara ilegal membatalkan hasil pemilihan Presiden November 2020 di Negara Bagian Georgia," ungkap artikel tersebut tentang seruan Trump pada 2 Januari yang direkam dan dibagikan oleh media.

“Donald John Trump telah menyalahgunakan kekuasaan sebagai presiden untuk memicu kekerasan dan mengatur percobaan kudeta terhadap negara kita,” artikel selanjutnya menyatakan tentang tindakan sang presiden pada 6 Januari.

Baca juga: Donald Trump Baru Muncul Setelah Kerusuhan Capitol Hill, Serukan Pemulihan dan Rekonsiliasi

Ketua DPR AS sendiri, Nancy Pelosi, meminta agar Wakil Presiden AS Mike Pence menggunakan Amandemen ke-25 yang akan membuat mayoritas kabinet sepakat untuk mencopot Trump dari jabatannya.

"Jika wakil presiden dan kabinet tidak bertindak, Kongres mungkin siap untuk bergerak maju dengan pemakzulan," kata Pelosi dalam konferensi pers pada Kamis kemarin.

Baca juga: Zuckerberg Tangguhkan Akun Facebook dan Instagram Donald Trump Tanpa Batas Waktu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com