Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Nashville Diselidiki, Gubernur Minta Deklarasi Darurat Gedung Putih

Kompas.com - 27/12/2020, 06:41 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

NASHVILLE, KOMPAS.com - Pihak berwenang di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (26/12/2020) tengah menyelidiki ledakan yang terjadi pada pagi hari Natal setelah peringatan bom mengerikan.

Sementara penyelidikan berlangsung, gubernur Tennessee meminta deklarasi darurat dari Gedung Putih.

Sebelumnya, sebuah mobil van meledak pada pukul 6:30 pagi, Jumat (25/12/2020) di pusat kota bersejarah, Nashville, yakni ibu kota musik country AS.

Baca juga: Ledakan di Pagi Hari Natal, Para Petugas Polisi Nashville Selamatkan Banyak Warga dan Dipuji Pahlawan

Ledakan itu melumpuhkan puluhan bisnis dan melukai sedikitnya 3 orang, dengan jalan-jalan raya sebagian besar dikosongkan.

Sejauh ini belum ada kematian yang dikonfirmasi namun pihak berwenang tengah memeriksa temuan jasad sisa-sisa potongan tubuh manusia di lokasi kejadian.

"Pagi ini saya mengunjungi lokasi pemboman," kata Gubernur Tennessee Bill Lee di Twitter pada Sabtu.

Baca juga: Polisi Temukan Potongan Tubuh di Dekat Lokasi Ledakan Pagi Natal di Nashville

"Kerusakannya mengejutkan dan sebuah mukjizat tidak ada warga yang terbunuh."

Gubernur Bill Lee meminta Presiden Donald Trump untuk mendeklarasikan darurat negara bagian, sebuah tindakan teknis yang dapat memicu bantuan federal dalam memperbaiki kerusakan.

Sekitar 41 tempat bisnis rusak, ujar Bill Lee.

"Bangunan-bangunan ini, kebanyakan dari mereka bersejarah, dan lainnya perlu ditelaah oleh seorang insinyur demi integritas dan keamanan struktural," ujar Lee dalam permintaannya ke Gedung Putih.

Ledakan van mobil yang diparkir di depan gedung untuk perusahaan telepon AT&T itu menyebabkan kerusakan yang mengganggu layanan telekomunikasi di Tennessee serta sebagian Alabama dan Kentucky.

Baca juga: Ledakan di Pagi Hari Natal di Nashville, Warga Panik dan Bingung

AT&T mengatakan pada Sabtu bahwa dua situs seluler portabel beroperasi di pusat kota Nashville dan situs portabel tambahan sedang digunakan di wilayah tersebut untuk memulihkan layanan.

Bandara internasional Nashville untuk sementara menghentikan penerbangan pada Jumat karena "masalah telekomunikasi" yang terkait dengan ledakan itu.

Penegak hukum federal dan lokal sedang menyelidiki ledakan tersebut dan motifnya masih belum jelas.

Menurut timeline yang diberikan oleh gubernur, polisi dipanggil ke daerah tersebut untuk pada pukul 05.30 waktu setempat, dan petugas melihat van mobil pada pukul 06.00.

Baca juga: Ledakan di Pagi Hari Natal di Nashville, AS, Ini Faktanya...

Lima belas menit kemudian, mereka mendengar audio hitung mundur yang berasal dari kendaraan yang memperingatkan adanya bom dan perlunya mengungsi, disusul dengan ledakan pada pukul 06.30.

Polisi belum memastikan apakah ada orang di dalam van tersebut saat itu.

Juru bicara kepolisian Nashville, Don Aaron mengatakan "kami yakin ledakan itu adalah tindakan yang disengaja," sambil menambahkan bahwa tidak jelas apakah gedung AT&T menjadi sasarannya.

Polisi menerbitkan foto van mobil di Twitter sebelum meledak dan meminta informasi publik tentangnya.

Baca juga: Ledakan Pagi Natal di Nashville, dari Pesan Peringatan hingga Jumlah Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com