LONDON, KOMPAS.com - Dua orang pria diputus bersalah atas dakwaan pembunuhan tak disengaja, setelah penemuan 39 mayat warga Vietnam di kontainer truk di Essex, Inggris.
Para migran itu tewas karena kekurangan udara ketika diselundupkan dari Zeebrugge, Belgia, ke Purfleet pada Oktober tahun lalu.
Eamonn Harrison (24), yang menurunkan trailer itu di Pelabuhan Zeebrugge, diputus bersalah bersama penyelundup Gheorghe Nica (43).
Baca juga: Kasus 39 Mayat Warga Vietnam Dalam Kontainer Truk, 26 Orang Ditangkap di Perancis dan Belgia
Para juri di Pengadilan Kriminal Inggris (Old Bailey) juga mendakwa dua orang lain atas konspirasi penyelundupan manusia dalam skala besar.
Sidang di Old Bailey memeriksa tiga upaya penyelundupan yang dilakukan kelompok itu, dua di antaranya berhasil, yakni pada 11 dan 18 Oktober.
Karena itu, usaha penyelundupan ketiga dihelat pada 23 Oktober, dengan sopir trailer yang mengangkut migran bernama Christopher Kennedy.
Pelaku yang berasal dari County Armagh itu mengeklaim, dia mengira sedang membawa rokok saat mengambil pesanan di Purfleet pada dua upaya pertama.
Namun dewan juri menemukan bahwa Kennedy dan seorang pelaku lain, Valentin Calota (38) asal BIrmingham, bersalah membantu imigrasi ilegal.
Kemudian terdapat dua pelaku lain, bos pengangkutan Irlandia Ronan Hughes dan sopir Maurice Robinson, yang mengaku atas dakwaan pembunuhan tak disengaja.
Baca juga: Sebagian Korban Kasus 39 Mayat Dalam Kontainer Truk Inggris Sampai di Vietnam
Selama sidang digelar, juri mendapat foto korban, yang berasal dari berbagai kalangan seperti lulusan universitas maupun tukang batu, dan harapan akan hidup makmur di Eropa.
Kebanyakan dari keluarga korban sampai mengambil pinjaman dalam jumlah besar untuk membiayai perjalanan mereka, dengan harapan kehidupan mereka akan meningkat di Inggris.
"Jika Anda melihat metodenya, cara mereka mengangkut korban, jelas kami takkan membawa binatang seperti itu," terang Detektif Daniel Stoten dari Kepolisian Essex.
Menteri Dalam Negeri Priti Patel, dilansir dari BBC Senin (21/12/2020), menyebut penemuan 39 mayat dalam kontainer truk itu adlaah insiden tragis.
Jaksa penuntut menerangkan saat kejadian, kontainer itu menjadi "kuburan" karena suhu di dalamnya meningkat hingga 38,5 derajat Celsius.
Para korban, yang berusia 15 sampai 44 tahun dan terjebak di dalam selama 12 jam, berusaha melubangi bagian atas. Sayangnya, usaha mereka gagal.
Baca juga: 39 Mayat yang Ditemukan di Dalam Kontainer Truk Inggris Terbukti sebagai Warga Vietnam