Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Sistem Pertahanan S-400 dari Rusia, Turki Kena Sanksi AS

Kompas.com - 15/12/2020, 12:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CGTN News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) memberikan sanksi kepada Turki karena telah membeli sistem pertahanan udara buatan Rusia, S-400.

Pernyataan itu dikeluarkan oleh AS pada Senin (14/12/2020) sebagaimana dilansir dari CGTN News.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sanksi yang dijatuhkan kepada Turki tersebut diberlakukan di bawah Undang-Undang CAATSA.

Baca juga: Sanksi AS Siap Jatuhkan Turki atas Akuisisi Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia

Sanksi yang dibebankan kepada Turki tersebut termasuk larangan semua lisensi ekspor AS dan otorisasinya kepada Presidensi Industri Pertahanan Turki (SSB).

Selain itu, AS juga akan membekukan aset sekaligus pembatasan visa Presiden SSB, Ismail Demis, di AS. Hal itu juga berlaku untuk pejabat SSB lainnya.

Pernyataan tersebut menambahkan, AS sebelumnya telah menjelaskan kepada Turki jika pembelian sistem pertahanan udara S-400 akan membahayakan keamanan teknologi dan personel militer AS.

Baca juga: Uji Coba Sistem Rudal S-400, Turki Diancam Sanksi oleh AS

Selain itu, pembelian sistem pertahanan udara itu akan memberikan dana segar yang besar untuk sektor pertahanan Rusia.

Pembelian S-400 tersebut, sambung pernyataan itu, juga akan memberikan Rusia akses ke angkatan bersenjata dan industri pertahanan Turki.

"Tindakan ini mengirimkan sinyal yang jelas bahwa AS akan sepenuhnya menerapkan CAATSA Pasal 231 dan tidak akan menoleransi transaksi signifikan dengan sektor pertahanan dan intelijen Rusia," tambah pernyataan itu.

Baca juga: Turki Diancam Keras AS, Jika Terkonfirmasi Uji Coba Rudal S-400 Buatan Rusia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com