Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Zanziman Ellie, "Mowgli Dunia Nyata" yang Hidup di Hutan | Ilmuwan Nuklir Iran Ditembak Mati

Kompas.com - 02/12/2020, 05:35 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Seorang pemuda di Rwanda, Afrika, yang hidup di hutan karena dirundung oleh warga sekitar menjadi berita terpopuler dari kanal Global.

Selain itu, berita terpopuler lain adalah teori baru mengenai terbunuhnya ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh yang membuat Teheran marah besar.

Berikut kami rangkumkan berita internasional terpopuler lain dari kanal Global Kompas.com edisi Selasa (1/12/2020) hingga Rabu (2/12/2020).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Digerebek, Dokter Pribadi Maradona Marah dan Menangis | Ribuan Orang Berdemo di Armenia

1. Zanziman Ellie, "Mowgli Dunia Nyata" yang Hidup di Hutan Afrika karena Dibully

Zanziman Ellie dianggap sebagai "mukjizat" oleh orangtuanya, sementara bagi penduduk desa dia dianggap "sangat berbeda".

Karena kondisinya dianggap berbeda, Zanziman harus mengalami perundungan, di mana warga setempat mengejeknya karena bentuknya yang berbeda.

Penasaran dengan kelanjutan kisah Zanziman Ellie? Anda bisa membcara selengkapnya di sini.

Baca juga: Zanziman Ellie, Mowgli Dunia Nyata yang Hidup di Hutan Afrika karena Dibully

2. Ilmuwan Nuklir Iran Ditembak Mati dengan Senapan yang Dikendalikan Satelit

Media Iran mengeklaim, ilmuwan nuklir mereka ditembak mati menggunakan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh.

Kabar mengenai pembunuhan Fakhrizadeh itu diungkapkan oleh kantor berita semi-resmi Fars, serta saluran televisi berbahasa Arab, Al Alam.

Bagaimana teori pembunuhan Fakhrizadeh menurut kedua media tersebut selengkapnya? Baca di sini.

Baca juga: Ilmuwan Nuklir Iran Ditembak Mati dengan Senapan yang Dikendalikan Satelit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com