Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Perang Pemerintah Etiopia dan Tigray, Dewan Keamanan PBB Gelar Pertemuan

Kompas.com - 24/11/2020, 13:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Dewan Keamanan PBB menyatakan, mereka akan menggelar pertemuan untuk membahas perang antara pasukan pemerintah Etiopia dan pimpinan Tigray.

Agenda virtual itu dilaporkan tidak akan dibuka untuk umum, dengan sumber internal mengaku tak tahu apakah akan ada pernyataan resmi setelah pertemuan.

Baca juga: Dikepung Pasukan Etiopia, Pemimpin Tigray: Kami Siap Mati

Kabar itu muncul setelah Perdana Menteri Etiopia Abiy Ahmed menyerukan kepada pemimpin Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) untuk menyerah dalam 72 jam.

Ancaman itu dilontarkan setelah militer mengeklaim sudah mengepung ibu kota Tigray, Mekele, dan berniat melancarkan serangan total.

Perang melawan TPLF dilancarkan pada 4 November, setelah organisasi itu dituding menyerang dua kamp militer pemerintah dan berniat merusak stabilitas.

Ratusan orang disebut tewas dalam konflik itu. Namun pemutusan internet yang dilakukan pemerintah membuat pihak luar kesulitan memverifikasinya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada pekan lalu menyerukan adanya pembukaan koridor demi menyalurkan bantuan kemanusiaan ke warga terdampak.

"Kami sangat khawatir dengan situasi di Etiopia," kata Guterres dalam konferensi pers di markas PBB di New York, Amerika Serikat (AS).

Dilansir AFP Selas (24/11/2020), Guterres memeringatkan akan adanya dampak kemanusiaan yang terjadi di negara tetangga, Sudan.

Guterres menuturkan, mereka sudah meminta kepada Addis Ababa untuk menyediakan jalur sehingga mereka bisa menyalurkan bantuan.

Berdasarkan keterangan dari organisasi PBB yang membantu pengungsi, sebanyak 40.000 orang mengungsi dari Tigray ke Sudan.

Baca juga: Konflik Etiopia, Sebuah Ringkasan untuk Anda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com