Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Israel Gelar Pembicaraan Rahasia dengan Putra Mahkota Saudi dan Menlu AS

Kompas.com - 23/11/2020, 18:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan menggelar pembicaraan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo secara rahasia.

Pembicaraan itu dilaporkan terjadi di Saudi, di mana jika kabar itu benar, ini jadi kali pertama bagi Netanyahu mengunjungi kerajaan itu.

Berdasarkan laporan lembaga penyiaran publik Kan, agenda kejutan itu terjadi ketika Pompeo tengah melangsungkan kunjungan ke sana.

Baca juga: Per 1 Desember Israel dan Bahrain bisa Ajukan Permohonan Visa Kunjungan secara Online

Mengutip sumber internal Tel Aviv, PM Israel yang akrab disapa Bibi itu datang dengan kepala dinas rahasia Mossad, Yossi Cohen.

"Mereka terbang ke Arab Saudi kemarin (Minggu), bertemu Pompeo dan MBS (julukan Mohammed bin Salman) di kota Neom," ujar si sumber.

Pernyataan sumber itu terjadi setelah Israel berhasil menormalisasi hubungan dengan dua sekutu Saudi di Teluk, Bahrain dan Uni Emirat Arab.

Selain Kan, media lain yang memberitakan Netanyahu berangkat ke Saudi adalah koresponden diplomatik Walla News, Barak Ravid, dan Axios.

Dikutip AFP Senin (23/11/2020), Netanyahu dan Cohen dilaporkan berangkat menumpang pesawat milik seorang pengusaha bernama Udi Angel.

Merujuk ke situs pelacak penerbangan, Ravid mengulas pesawat Angel meninggalkan Israel pukul 20.00, melintasi Laut Merah ke Neom dan kembali lima jam kemudian.

Baca juga: Arab Saudi Yakin Relasi dengan AS di Bawah Kepemimpinan Biden Bakal Bersahabat

Baik pemerintah Saudi maupun Israel sama sekali tidak memberikan komentar atas pertemuan rahasia Pompeo, Netanyahu, dan sang Putra Mahkota Saudi MBS.

Menlu AS dari Partai Republik itu sendiri berangkat ke Neom dari Uni Emirat Arab pada Minggu, sebagai bagian dari kunjungan ke Timur Tengah.

Normalisasi antara Tel Aviv dengan Bahrain dan Uni Emirat Arab dikenal sebagai Perjanjian Abraham, dan diinisiasi oleh Presiden Donald Trump.

Pejabat dua negara sudah menerangkan bahwa lebih banyak lagi negara Arab yang akan bergabung. Sudan sendiri dikabarkan sepakat secara tersirat.

Riyadh sendiri sudah menegaskan mereka tidak akan menormalisasi hingga Tel Aviv menyelesaikan sengketa mereka dengan Palestina.

Baca juga: Pompeo Akan Jadi Menlu AS Pertama yang Kunjungi Permukiman Ilegal Israel

Pakar Israel sudah menyoroti bagaimana kelanjutan Perjanjian Abraham setelah Trump lengser dan digantikan oleh Joe Biden.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com