Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Janji Lebih Banyak Partner Visa, tapi Masa Tunggunya Lama Sekali

Kompas.com - 22/11/2020, 22:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Australia berjanji untuk menerima lebih banyak aplikasi visa pasangan dari luar negeri dibandingkan tahun sebelumnya, namun bagi sejumlah orang waktu tunggu proses aplikasinya masih terlalu lama.

Untuk tahun 2020-2021, jumlah penerimaan visa partner yang dijanjikan Australia adalah 72.300, meningkat dari 37.118 di tahun sebelumnya.

Ketika mengumumkan angka baru ini bulan lalu, Pejabat Menteri Imigrasi Australia Alan Tudge mengatakan jumlah baru ini akan menyelesaikan persoalan banyaknya visa yang belum mendapat persetujuan selama ini.

"Ini akan memberi kejelasan kepada mereka yang ingin menetap di Australia bersama pasangan mereka dan merencanakan masa depan mereka," kata Alan.

Namun John Hourigan, Presiden Institut Migrasi Australia, merasa skeptis apakah fokus pada visa partner akan menyelesaikan banyaknya permohonan yang belum diproses.

Baca juga: Tentara Australia SAS Terekam Tembak Mati Warga Afghanistan Tak Bersenjata

"Sekarang ini ada 95 ribu aplikasi yang sudah masuk dan masih dalam tahap perencanaan. Mereka tidak harus memenuhi target ini," kata John.

Salah satu pendaftar yang masih menunggu pemberian visa tersebut adalah Peter Henkelman dan masa tunggu yang berlarut-larut mempengaruhi kehidupan keluarganya.

Februari lalu, Peter kembali ke Australia setelah sebelumnya tinggal bersama pasangannya Renata Cascaes dan putri mereka Isla, di Brasil selama lima tahun terakhir.

Peter kembali lebih dulu ke Australia untuk mempersiapkan kedatangan putrinya yang berusia empat tahun sambil mencari pekerjaan dan mempersiapkan tempat tinggal untuk mereka.

Namun, pengajuan visa turis untuk Renata ditolak karena Departemen Dalam Negeri Australia khawatir ia nantinya tidak akan kembali lagi ke Brasil.

Baca juga: Pegawai Pizza yang Bohong dan Picu Lockdown Ketat di Australia Tidak Dihukum

Menyusul berita tersebut, pandemi Covid-19 terjadi sehingga keluarga itu terpaksa terpisah di dua benua yang berbeda.

Saat ini, Peter yang berusia 34 tahun memilih untuk bekerja di Australia dan mengirimkan uang ke Brasil untuk membiayai kehidupan keluarganya.

Namun ia merasa sedih karena tidak tahu bagaimana caranya membawa pasangan dan anaknya, yang merupakan warga Australia untuk kembali ke negara tersebut.

Karena tidak ada pilihan lain, Peter dan Renata sekarang mengajukan visa partner, meski Departemen Dalam Negeri Australia memperkirakan masa tunggunya bisa mencapai dua tahun atau lebih.

Kondisi tidak menentu yang serupa juga dialami Dionne Wilson, seorang agen penjualan rumah di Melbourne.

Baca juga: Ilmuwan Australia Berencana Jinakkan Petir untuk Cegah Kebakaran Hutan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com