Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Pizza yang Bohong dan Picu Lockdown Ketat di Australia Tidak Dihukum

Kompas.com - 22/11/2020, 11:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Newsweek

ADELAIDE, KOMPAS.com - Seorang pegawai kedai pizza yang berbohong saat ditanyai petugas pelacak kontak virus corona dan memicu lockdown ketat di Australia Selatan, tidak akan dihukum kata pihak berwenang.

Pegawai yang tak disebut namanya itu tertular Covid-19 dan mengaku ke otoritas kesehatan bahwa dia membeli makanan di Woodville Pizza Bar di Adelaide, tak lama sebelum penyakitnya berkembang.

Negara bagian Australia Selatan kemudian menerapkan lockdown ketat selama 6 hari mulai Rabu (18/11/2020), karena dikhawatirkan virus corona dapat menyebar ke seluruh kota melalui kotak pizza yang dibawa pulang.

Baca juga: Lockdown di Australia Selatan Dihentikan karena Kebohongan Pegawai Pizza

Namun setelah diselidiki petugas kesehatan setempat, ternyata individu tersebut bukan membeli pizza melainkan bekerja di kedai itu.

Otoritas setempat meyakini pegawai itu tertular Covid-19 dari pegawai lainnya, yang mana merupakan rute penularan biasa.

Komisaris Polisi Australia Selatan Grant Stevens mengatakan, tidak perlu menuntut remaja itu atas tindakannya karena tidak ada hukuman yang terkait dengan kebohongan.

Baca juga: Kisah Pizza Goreng yang Ditemukan Saat Kemiskinan Italia di Perang Dunia II

Kemudian Premier Australia Selatan Steven Marshall berujar, "Cerita mereka tidak cocok. Kami mengejar mereka. Kami sekarang tahu mereka bohong."

"Tindakan egois individu ini telah menempatkan seluruh negara bagian kita dalam situasi yang sangat sulit," tuturnya dikutip Kompas.com dari Newsweek, Jumat (20/11/2020).

Sementara itu Martin Haese CEO Business SA berkata, lockdown pekan ini telah merugikan bisnisnya jutaan dollar.

Baca juga: Prediksi Makanan Ramah Lingkungan 2030: Dari Pizza Serangga hingga Bumbu Suara

Dia meminta kompensasi dari pemerintah, dengan alasan bahwa bisnis sangat dirugikan dari lockdown ini.

Lockdown di Australia Selatan berakhir mulai Sabtu tengah malam (21/11/2020) waktu setempat.

Pada Jumat (20/11/2020) Australia Selatan mencatat tiga kasus baru virus corona, dan semuanya sudah dikarantina.

Baca juga: Bayi Usia 1 Pekan Ditinggalkan di Kotak Pizza, Disertai Surat Permintaan Maaf

Akan tetapi Profesor Nicola Spurrier petugas puskesmas Australia Selatan memperingatkan, mereka belum terbebas dari masalah.

"Kita masih punya sejumlah besar kontak dekat dan kontak dari kontak dekat, karena kita menerapkan pagar cincin ganda, atau karung pasir, seolah-olah, di sekitar semua orang yang terinfeksi."

"Dan kami sudah berfokus pada Woodville Pizza Bar."

Baca juga: Dikira Wanita Muda, Koki Pizza Tertipu Berhubungan Seks dengan Gadis Cilik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com