Pegawai Pizza yang Bohong dan Picu Lockdown Ketat di Australia Tidak Dihukum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai Pizza yang Bohong dan Picu Lockdown Ketat di Australia Tidak Dihukum

Aditya Jaya Iswara

Kompas.com - 22/11/2020, 11:17 WIB

Setelah diselidiki petugas kesehatan setempat, ternyata orang ini bukan membeli pizza melainkan bekerja di kedai tersebut.

Kembali ke artikel...

Berikan Komentar

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Video pilihan

Lihat Semua

Laporkan komentar

Iklan atau spam

Porno atau asusila

Ujaran kebencian atau SARA

Perundungan atau pelecehan

Lainnya

Akun Terdeteksi Anonim

Kami mendeteksi email anonim pada akunmu. Untuk berkomentar, mohon gunakan email yang valid.

Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Batal edit?

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Hapus Komentar

Setelah dihapus, kamu tidak bisa membatalkan

Oke

Rekomendasi untuk anda

GLOBAL

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus...

GLOBAL

Staf Klinik Australia Pura-pura Sibuk Saat...

GLOBAL

Intelijen India Dilaporkan Sempat Menyusup ke...

GLOBAL

160 Paus Pilot Terdampar di Pantai...

GLOBAL

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa...

GLOBAL

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia,...

GLOBAL

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya...

GLOBAL

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur...

Terkini Lainnya

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global

08/05/2024, 22:05 WIB

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global

08/05/2024, 20:15 WIB

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global

08/05/2024, 19:37 WIB

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global

08/05/2024, 19:17 WIB

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global

08/05/2024, 19:15 WIB

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global

08/05/2024, 19:00 WIB

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global

08/05/2024, 18:00 WIB

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global

08/05/2024, 17:03 WIB

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global

08/05/2024, 16:38 WIB

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global

08/05/2024, 16:27 WIB

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global

08/05/2024, 16:00 WIB

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global

08/05/2024, 15:35 WIB

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global

08/05/2024, 15:29 WIB

59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

Global

08/05/2024, 15:24 WIB

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional

08/05/2024, 14:49 WIB

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Terpopuler

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Terkini Lainnya

Terpopuler

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Now Trending