Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Baru Kereta Sydney, Bisa Lacak Penumpukan Penumpang di Gerbong

Kompas.com - 10/11/2020, 16:56 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Sumber Xinhua

SYDNEY, KOMPAS.com - Negara Bagian New South Wales (NSW), Australia, akan mengatasi kepadatan dan meredam kekhawatiran Covid-19 di jaringan kereta Sydney, melalui sistem baru yang dirancang untuk melacak saat gerbong penuh dan memperingatkan penumpang lebih awal.

Saat mengumumkan sistem tersebut pada Selasa (10/11/2020), Menteri Transportasi NSW Andrew Constance menjelaskan bahwa pengguna dapat ikut serta dalam inisiatif itu dengan mendaftar melalui aplikasi seluler, dan menerima notifikasi secara real time ketika layanan kereta reguler mereka berada pada kapasitas yang berbahaya.

"Fitur baru ini merupakan inovasi terdepan di dunia yang menggunakan kapasitas real time dan data prediktif untuk membantu pelanggan membuat pilihan yang lebih baik saat bepergian," ujar Constance.

Baca juga: Australia Akan Buka Perbatasan untuk Turis Asing, Ada Prioritas

Jumlah kasus corona di NSW berhasil dipertahankan pada tingkat yang rendah dalam beberapa bulan terakhir, dengan negara bagian itu mencatat nol infeksi lokal selama tiga hari berturut-turut pada Selasa.

Namun layanan transportasi umum, khususnya kereta, yang kerap terlihat penuh sesak pada jam-jam sibuk menjadi perhatian pihak berwenang.

Menggunakan masker di transportasi umum Sydney sangat dianjurkan namun tidak wajib. Selain itu, sejumlah tanda dipasang di seluruh kereta serta bus untuk mendorong dipatuhinya aturan jaga jarak sosial (social distancing).

Baca juga: Charlotte Maramis, Wanita Australia yang Membantu Perjuangan Kemerdekaan RI

Badan transportasi negara bagian tersebut, Transport NSW, membutuhkan waktu tiga bulan untuk mengembangkan sistem bersama dengan Amazon Web Services (AWS), Tigerspike, dan AppJourney guna mendorong rencana pengurangan risiko itu.

Direktur Layanan Publik AWS di Australia dan Selandia Baru Iain Rouse mengatakan, inisiatif tersebut adalah contoh yang baik tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk membantu memerangi Covid-19.

"Kami memahami tekanan COVID-19 pada jaringan transportasi dan yakin fitur baru ini akan membuat perjalanan menjadi pengalaman yang lebih aman dan nyaman bagi pelanggan," kata Rouse.

Baca juga: Joe Biden Menang Pilpres AS, Indonesia, China, dan Australia Beda Reaksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com