Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Ajak AS Perpanjang Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis

Kompas.com - 17/10/2020, 01:42 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (16/10/2020) mengusulkan untuk Rusia dan Amerika Serikat memperpanjang perjanjian kontrol senjata START Baru mereka yang berakhir pada Februari.

Melansir Reuters pada Jumat (16/10/2020), Putin merekomendasikan perjanjian itu diperpanjang selama setidaknya satu tahun tanpa memberlakukan persyaratan apa pun.

Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (Strategic Arms Reduction Treaty/START) Baru, yang ditandatangani pada 2010, membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis, rudal, dan pembom yang dapat digunakan oleh Rusia dan Amerika Serikat.

Baca juga: Perangkat Luar Angkasa Rusia dan China Tidak Jadi Tabrakan, Bagaimana yang Lainnya?

Kegagalan untuk memperpanjang pakta akan menghilangkan semua kendala terhadap pengembangan senjata nuklir strategis AS dan Rusia, serta sistem pengiriman senjata-senjata tersebut.

Hal itu akan memicu perlombaan senjata pasca-Perang Dingin dan ketegangan antara Moskwa dan Washington.

Baca juga: Putin Terima Kabar Baik Uji Coba Peluncuran Rudal Terbaru di Hari Ulang Tahunnya

Putin, berbicara pada pertemuan melalui tautan video dengan Dewan Keamanan Rusia yang disiarkan di televisi pemerintah.

Ia mengatakan bahwa perjanjian START telah bekerja secara efektif sampai sekarang dan akan "sangat menyedihkan" jika itu berhenti berlaku.

Baca juga: Presiden Putin Ajak AS Buat Kesepakatan Dunia Maya untuk Hindari Risiko Besar

“Dalam hal ini, saya mengusulkan...memperpanjang perjanjian saat ini tanpa syarat apapun, selama setidaknya satu tahun. Sehingga negosiasi yang berarti dapat dilakukan pada semua parameter masalah...” kata Putin.

Sebelumnya, telah muncul berselisih mengenai perpanjangan pakta tersebut, meskipun telah dilakukan pembicaraan selama beberapa bulan terkahir.

Baca juga: AS Modernisasi Rudal Balistik Nuklir Antar-benua, Pengganti Minuteman 3

Pada Rabu (14/10/2020), Moskwa membantah pernyataan AS bahwa kedua belah pihak pada prinsipnya telah mencapai kesepakatan.

Sementara, Rusia dan Amerika Serikat telah menyerukan agar China dimasukkan dalam perjanjian pengendalian senjata tersebut.

Baca juga: China Dukung Iran di Perjanjian Nuklir, Serukan Forum Baru di Timur Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com