SYDNEY, KOMPAS.com - Tasmanian Devil, hewan marsupial karnivora yang terkenal rakus soal makan dan menginspirasi film kartun dengan nama yang sama kembali pertama kalinya ke daratan utama Australia setelah 3.000 tahun lamanya.
Melansir Associated Press (AP), Direktur Kelompok Konservasi Aussie Ark, Liz Gabriel mengatakan, "Melihat hewan-hewan itu dilepaskan ke alam liar membuat emosional."
Sebanyak 11 ekor Tasmanian Devil alias Setan Tasmania dilepas dan mulai menjelajahi 'rumah baru' mereka setelah dikeluarkan dari kandang putih bulat di Suaka Margasatwa Barrington Tops seluas hampir 1.000 hektar di New South Wales, Australia.
Devil memiliki nama ilmiah Sarcophilus satanicus atau bermakna 'setan pecinta daging' karena memang hewan marsupial ini sangat rakus ketika makan.
Baca juga: Serunya Bertemu dengan Tasmanian Devil yang Asli
Hewan berbulu hitam dan bergigi taring ini sempat punah di daratan utama Australia sebelum kedatangan orang Eropa.
Para ilmuwan percaya, hewan ini punah karena lonjakan populasi manusia, musim kering yang menghancurkan dan diperparah oleh El Nino.
Tiga fenomena itu membuat hewan karnivora tersebut bermigrasi ke Tasmania hari ini, menurut Pakar Ekologi dari University of Tasmania, Menna Jones.
“Saya pikir salah satu dari tiga faktor itu saja mungkin tidak akan menyebabkan kepunahan - tetapi ketiganya bersama-sama kemungkinan besar menyebabkan Tazmanian Devil punah di daratan utama Australia,” katanya.
Baca juga: Susu Setan Tasmania Berpotensi Taklukkan Mikroba Super yang Mengancam Manusia
Tasmanian Devil telah dilindungi di Australia sejak 1941, dan para konservasionis telah bekerja untuk meningkatkan populasi mereka selama bertahun-tahun.
Alasannya, mereka penting sebagai pemangsa utama yang dapat menekan spesies invasif - seperti rubah dan kucing liar - dan pada gilirannya melindungi spesies dan keanekaragaman hayati yang lebih kecil.
Salah satu pukulan terbesar bagi upaya konservasi terjadi pada tahun 1990-an ketika kanker menular yang disebut "penyakit tumor wajah setan" - yang menular di antara hewan Tasmanian Devil melalui gigitan mereka saat kawin dan menyebabkan tumor besar yang membuat mereka tidak makan.
Hal itu kemudian mengurangi populasi hewan marsupial itu dari sekitar 140.000 ekor menjadi sangat sedikit, sekitar 20.000 ekor saja.
Baca juga: Berkat Setan Tasmania, Ada Titik Terang Pengobatan Kanker pada Manusia
Menurut Gabriel, Aussie Ark akan berupaya agar Devil bisa hidup di area yang tidak dilindungi di daratan utama Australia, dengan harapan, hewan ini akan berkontribusi dalam mengontrol populasi kucing dan rubah liar.
Namun, ada masalah soal reputasi hewan ini. Meski dia cenderung memakan mamalia kecil, mereka juga memakan bangkai sapi dan domba. Hal itu berpotensi mengganggu para peternak.
“Saat Anda melakukan intervensi besar seperti ini, perlu ada dukungan dari masyarakat, terutama mereka yang terkena dampak,” kata Jones. “Perlu ada konsultasi.”
Untuk saat ini, Devil yang dilepaskan tahun ini dan yang diharapkan akan dilepaskan di tahun-tahun mendatang belum dapat dibebaskan ke alam liar.
Baca juga: Susu Setan Tasmania Dapat Mengatasi Bakteri Super
Sebaliknya mereka akan menerima makanan tambahan dan dipantau oleh kamera jarak jauh, dengan beberapa Devil ditandai dengan pelacak GPS untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana cara mereka menyesuaikan diri di lingkungan baru mereka, kata Gabriel.
“Kami memimpikan lebih banyak tempat perlindungan dengan Devil di dalamnya dan benar-benar meningkatkan jumlah spesies untuk melindungi mereka, sekaligus melindungi hewan di lingkungan sekitar mereka,” katanya.
Apa yang mereka lakukan saat ini barulah permulaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.