Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wine Tinja dan Vodka Kalajengking Dipamerkan di Museum, Berani Coba?

Kompas.com - 13/09/2020, 18:13 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MALMO, KOMPAS.com - Pameran hidangan jorok bertajuk Disgusting Food Museum diadakan di Malmo, Swedia.

Salah dua items yang paling menarik perhatian adalah wine tinja dan vodka kalajengking.

Khusus untuk wine tinja, minuman itu ditampilkan di sebuah kendi besar berisi cairan semi-tembus pandang berwarna kekuningan.

Baca juga: Cerita Sopir Innova yang Viral Keluar Parkiran Sempit: Enggak Masalah buat Saya

"Ini adalah pengobatan tradisional Korea. Ini bukan sesuatu yang diminum orang banyak. Ini minuman legendaris dan diminum untuk menyembuhkan patah tulang serta memar," kata direktur museum Andrea Ahrens kepada AFP.

Ia menyiapkan sendiri ramuan itu dan bersikeras, "sekarang baunya lebih seperti alkohol daripada feses," saat dia membuka tutupnya untuk mencium.

"Tapi saat membuatnya, baunya cukup menyengat."

Para pengunjung menunjukkan beragam reaksi saat melihat berbagai minuman yang dipamerkan, seperti refleks muntah dan senyum geli.

Baca juga: Diculik dan Dipamerkan di Kebun Binatang New York, Ini Kisah Tragis Ota Benga

Beberapa barang yang dipamerkan juga bersifat eksperimental, seperti bir Skotlandia dengan kadar alkohol 55 persen yang dijual dalam boneka tupai, dan minuman yang diproduksi luas seperti Fernet Branca miras herbal khas Italia.

Pengunjung juga bisa menjumpai bir yang dibuat dengan testikel paus Islandia bernama Waragi Uganda, minuman keras seperti gin, serta "pruno" wine terkenal yang dibuat tahanan Amerika dan membiarkannya berfermentasi di toilet.

Sekilas pengunjung pun bisa melihat perbedaan budaya dalam konsumsi alkohol.

Contohnya Gammeldansk miras Denmark yang dianggap normal di kawasan Skandinavia, "tetapi di belahan dunia lain dianggap cukup jorok," jelas Ahrens.

Baca juga: Heboh Alat Fitness Gerak Sendiri di India, Diduga Hantu Sedang Latihan

"Ini sama dengan semua barang-barang lain di pameran utama. Itu adalah barang-barang yang disukai orang dari tempat asalnya, dan mungkin tampak menjijikkan kalau Anda bukan dari sana."

Salah satu pengunjung bernama Marie-Louise Syrjalainen mendeskripsikan kunjungannya "sangat menyenangkan", tetapi menekankan itu juga "sangat, sangat, sangat menjijikkan."

"(Pameran) ini menampilkan hal-hal yang sangat tidak terduga," ujarnya kepada AFP.

Baca juga: Cerita Seorang Ibu yang Belanja Online dan Dikirimi Botol Isi Air Kencing, Baunya Busuk

Meski menjijikkan, Disgusting Food Museum menarik semakin banyak atensi pengunjung sejak dibuka dua tahun lalu.

Selain Malmo, pameran ini juga digelar di Nantes, Berlin, dan Los Angeles, tetapi pandemi Covid-19 membuatnya ditutup selama beberapa minggu karena minim pengunjung.

Dengan pameran baru ini yang akan berjalan 3 bulan, Ahrens berharap bisa kembali menarik banyak pengunjung setelah berbulan-bulan sepi.

Baca juga: Curhat Dilarang Masuk Museum karena Payudara Terlihat, Gadis Ini Dihujat Netizen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com