WUHAN, KOMPAS.com – Seorang mahasiswa di Wuhan, China meninggalkan asrama beserta kura-kura peliharaannya di dalamnya selama delapan bulan karena lockdown akibat Covid-19.
Ketika dia kembali ke asramanya, dia terkejut melihat kura-kuranya telah mati sebagaimana dilansir dari Mothership, Jumat (4/9/2020) pekan lalu.
Makhluk malang itu tinggal tulangnya saja dan tengkoraknya tampak menyeringai.
Sebuah media di China mewartakan mahasiwa tersebut sebenarnya sudah menyiapkan makanan dan air sebelum meninggalkan Wuhan pada 11 Januari.
Baca juga: Ayahnya Meninggal karena Covid-19, Perempuan Wuhan Ini Gugat China
Dia berasumsi kalau paling lama aturan lockdown tersebut hanya berlangsung selama 40 hari.
Rupanya dia salah perhitungan, pemberlakukan lockdown di Wuhan berlangsung selama berbulan-bulan.
Bahkan pada 23 Januari, Otoritas Wuhan memberlakukan karantina total di kota itu.
Mahasiswa tersebut juga baru kembali ke asramanya pada 31 Agustus.
Baca juga: 8 Bulan Bergulat dengan Virus Corona, Wuhan yang Dulu Menderita Kini Berpesta
Ketika kembali, dia menemukan bangkai hewan peliharannya tersebut di balkon asrama.
Kura-kura yang dia beli pada 2019 telah menjadi hewan peliharaannya selama kurang dari setengah tahun.
Ketika mahasiwa itu mengambil cangkang kura-kura itu, ada lapisan organik terlepas.
"Saya telah memprediksinya, karena saya tahu bahwa kura-kura saya tidak akan selamat," kata dia.
Dia menyatakan akan menyimpan tulang belulang kura-kura tersebut.
Baca juga: TK dan Sekolah-sekolah di Wuhan Buka Kembali Setelah 7 Bulan Tutup
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.