Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Putih Terjunkan 1.000 Pasukan Garda Nasional sebagai Bantuan untuk Atasi Kerusuhan Kasus Jacob Blake

Kompas.com - 27/08/2020, 11:31 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih mengumumkan pada Rabu (26/8/2020), bahwa pihaknya telah membantu menangani kerusuhan setelah terjadi penembakan kulit hitam, Jacob Blake, oleh polisi setempat pada Minggu (24/8/2020).

Pemerintah AS mengklaim mengerahkan hampir 1.000 pasukan Garda Nasional ke Wisconsin untuk membantu menyelesaikan kasus, menyusul aksi protes yang mengguncang kota Kenosha setelah polisi menembak Blake seorang warga sipili yang terlihat tidak bersenjata saat itu. 

"Presiden Trump mengutuk kekerasan dalam segala bentuk dan percaya kita harus melindungi semua orang Amerika dari kekacauan dan pelanggaran hukum," kata juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany dalam sebuah pernyataan yang melansir Reuters pada Kamis (27/8/2020).

Baca juga: Lumpuh Setelah Punggungnya Ditembak 7 Kali, Jacob Blake Butuh Keajaiban agar Bisa Berjalan

Sebelumnya, Departemen Kehakiman telah mengatakan secara terpisah bahwa pihaknya telah mengerahkan lebih dari 200 agen penegak hukum ke kota Kenosha.

Sementara, ia mengatakan Trump telah mendorong gubernur Wisconsin, Tony Evers, yang berasal dari Partai Demokrat untuk meminta dukungan dari Garda Nasional dan penegak hukum federal untuk menangani kasus kerusuhan yang terjadi.

Baca juga: Donasi untuk Jacob Blake Terkumpul Rp 14 Miliar Hanya dalam Sehari

Dalam kasus Wisconsin, jaksa agung negara bagian mengatakan penyelidik menemukan pisau dari lantai mobil samping pengemudi mobil, tempat Jacob Blake Jr bersandar ketika dia ditembak di punggung oleh petugas polisi tiga hari lalu.

“Kami telah membantu Wisconsin dengan mengerahkan hampir 1.000 Garda Nasional dan lebih dari 200 personel penegakan hukum federal, termasuk FBI dan US Marshals,” kata McEnany.

Juru bicara Departemen Kehakiman, Kerri Kupec sebelumnya menulis di Twitter bahwa agen penegak hukum yang dikerahkan ke Wisconsin termasuk agen dan petugas dari FBI, Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak, serta Layanan Marshals AS. 

Baca juga: Ditembak 7 Kali di Punggung, Ayah Jacob Blake: Anak Saya Lumpuh


Pengerahan pasukan tersebut, kata McEnany, bertujuan untuk "membantu penegakan hukum negara bagian dan lokal dalam menanggapi kerusuhan dan kekacauan serta untuk meningkatkan Kenosha dengan sumber daya (keamanan) federal sebagaimana yang diperlukan," ungkapnya.

Pada Minggu (23/8/2020), Polisi Negara Bagian Wisconsin, Amerika Serikat ( AS) 7 kali menembak punggung seorang pria kulit hitam dari jarak dekat.

Gubernur negara bagian mengidentifikasi korban bernama Jacob Blake berusia 29 tahun.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Penembakan Jacob Blake, Demo Besar Pecah Lagi di AS | Kim Jong Un Dirumorkan Koma, Paman Kim Disebut Bakal Ambil Alih Kekuasaan

Korban langsung diterbangkan ke rumah sakit dengan helikopter pada Minggu malam (23/8/2020).

Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan kronologi insiden polisi dengan Blake di kota Kenosha, yang tampaknya tidak bersenjata.

Blake terlihat berjalan menuju mobil ketika dua petugas mengikutinya dengan menodongkan senjata api.

Baca juga: Sebelum Ditembak 7 Kali di Punggung, Jacob Blake Pisahkan Pertengkaran 2 Wanita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com