Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Balasan Terkait Hong Kong, China Beri Sanksi 11 Pejabat AS

Kompas.com - 10/08/2020, 18:20 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pada Senin hari ini (10/8/2020) China memberikan sanksi kepada 11 orang Amerika Serikat (AS), termasuk Senator Marco Rubio dan Ted Cruz sebagai balasan atas tindakan serupa AS yang dipicu oleh aksi keras Beijing di Hong Kong.

Melansir AFP, sebelumnya, pihak Washington menuduh 11 pejabat Hong Kong telah menekan "kebebasan dan proses demokrasi" di Hong Kong, termasuk pemimpin kota Carrie Lam, dan mengumumkan rencana untuk membekukan aset mereka di AS.

Itulah sebabnya, kini Beijing membalas dendam dengan memberi sanksi kepada 11 orang AS.

Adapun sanksi AS tersebut adalah tindakan terberat dalam menanggapi penerapan UU Keamanan Nasional baru yang diberlakukan Beijing, yang luas dan kontroversial untuk Hong Kong.

Beijing mengatakan tindakan itu merupakan pelanggaran hukum internasional dan "sangat mencampuri urusan dalam negeri China".

"China telah memutuskan untuk menjatuhkan sanksi pada beberapa orang yang berperilaku buruk pada masalah terkait Hong Kong," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian Senin, (10/8/2020).

Baca juga: UU Keamanan Nasional Beraksi Lagi, Bos Besar Media Hong Kong Ditangkap

Direktur Human Rights Watch Kenneth Roth dan presiden Endowment Nasional untuk Demokrasi Carl Gershman juga berada di dalam daftar.

Namun, Zhao tidak memberikan informasi detil tentang sanksi apa yang akan dikenakan.

Senator Republik Rubio dan Cruz menetapkan diri mereka sebagai dua dari pendukung paling vokal pada gerakan demokrasi Hong Kong tahun lalu, ketika kota itu dikejutkan oleh protes besar dan terkadang dengan kekerasan.

Beijing menuduh "kekuatan eksternal" telah mengobarkan kerusuhan di Hong Kong.

Untuk itu, Beijing memberlakukan UU Keamanan Nasional baru pada akhir Juni, menjadikan ketegangan politik melalui pusat keuangan semi-otonom itu.

Sejak saat itu, para pemimpin kota telah menunda pemilihan lokal, dengan alasan pandemi Covid-19.

Pihak berwenang juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap enam aktivis pro-demokrasi yang diasingkan dan melakukan tindakan keras terhadap aktivis lainnya.

Pada Senin, maestro media Hong Kong Jimmy Lai, salah satu kritikus Beijing yang paling vokal, juga ditangkap berdasarkan UU Keamanan Nasional.

Baca juga: Makin Panas, AS Jatuhkan Sanksi kepada Pejabat China dan Hong Kong

Bentrok China-AS

Langkah-langkah AS datang tiga bulan sebelum pemilihan presiden pada November mendatang di mana presiden AS Donald Trump, berkampanye keras tentang pesan anti-Beijing yang santer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com