Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Mainan dan Boneka Seks Laris Sepanjang Lockdown di China

Kompas.com - 24/07/2020, 11:32 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber asiaone

BEIJING, KOMPAS.com - Pabrik mainan dan boneka seks di China laris diborong pembeli sejak awal lockdown (penguncian) akibat virus corona diberlakukan.

Industri itu menjadi satu dari sedikit kekuatan perekonomian China yang beroperasi di tengah pandemi virus corona sebagaimana dilansir Asiaone.

Sejak awal 2020, perekonomian China termasuk prospek manufaktur dan ekspornya mengalami kejatuhan akibat wabah virus corona dengan indeks pengatur pembelian manufaktur resmi jatuh ke tingkat terendah sepanjang Februari silam.

Sementara aktivitas ekspornya menyusut sebanyak 17.2 persen pada Januari dan Februari (akumulasi).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pria Ukraina Diperkosa Istrinya 10 Tahun | Boneka Seks di Stadion Korsel

Namun perekonomian China secara menyeluruh mengalami pemulihan ringan dan pabrik mainan seks tampaknya 'menikmati' aktivitas penjualannya sejak awal penutupan negara itu akibat virus corona.

Salah satu pabriknya yang berbasis di Shandong melaporkan adanya peningkatan sebanyak 30 persen dalam aktivitas ekspor dan domestik.

Manajer penjualan luar negeri, Violet Du mengatakan bahwa pabrik mainan seks Libo Technology yang berbasis di Shandong telah meningkatkan jumlah pegawai sekitar 25 persen (hampir sebanyak 400 orang) sejak orang-orang boleh bekerja kembali pada akhir Februari.

Beberapa negara yang membeli produksi mainan seks dari Libo Technology di antaranya Perancis, Amerika Serikat (AS) dan Italia dengan aktivitas penjualan terhadap negara-negara itu paling banyak dalam kurun waktu 4 bulan terakhir.

Namun, penjualan dalam negeri mulai menyusut karena negara Komunis itu mampu menekan kasus infeksi akibat wabah.

Baca juga: Pasang Boneka Seks di Stadion, Klub Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf

"Lini produksi kami berjalan sepanjang waktu, dan pekerja kami bekerja dalam 2 shift untuk memenuhi permintaan yang melonjak," kata Du.

Peningkatan permintaan sebagian besar disebabkan oleh lockdown, ujar Du, dengan ekspor ke AS dan beberapa negara Eropa diperkirakan akan terus meningkat karena langkah-langkah pencegahan penularan virus masih berlanjut.

Pabrik yang berbasis di Dongguan, Aibei Sex Doll Company juga telah meningkatkan jumlah pegawai tetapi masih dipaksa untuk menolak pesanan, menurut manajer umum Lou.

Perusahaan Aibei mampu memproduksi sekitar 1.500 boneka seks per bulan dengan harga berkisar antara 2.200 sampai 3.600 yuan meski menurut Lou yang bersikeras bahwa dengan kapasitas lebih besar, penjualan akan melonjak lebih dari 50 persen.

"Ini adalah peluang pasar China karena budaya China relatif konservatif maka semua produk kami berorientasi ekspor dengan AS dan Eropa sebagai pasar terbesar," ujar Lou.

Di Dongguan, pabrik besar bisa memproduksi sekitar 2.000 boneka seks per bulan dengan pabrik yang lebih kecil memproduksi sekitar 300 sampai 500 meski angka itu jauh di bawah permintaan dari AS dan Eropa, imbuh Lou.

Baca juga: Kisah Asmara Binaragawan dan Boneka Seks, Hendak Menikah tapi Tertunda

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com