Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Apakah Terima Hasil Pilpres AS 2020, Ini Jawaban Trump

Kompas.com - 20/07/2020, 12:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Donald Trump menyatakan, dia tidak akan menerima begitu saja hasil dari Pilpres AS 2020 pada November mendatang.

Dalam wawancara dengan Fox News bersama Cnris Wallace, presiden 74 tahun itu mengutarakan sikapnya seperti saat Pilpres AS 2016.

Penegasan itu disampaikan Trump setelah dalam beberapa jajak pendapat yang dilakukan, dirinya mengalami kekalahan dari calon penantangnya, Joe Biden.

Baca juga: Trump Sebut Joe Biden Tak Kompeten Memimpin AS

"Saya harus memastikannya. Dengar, saya harus memastikannya\. Tidak, saya tak akan mengatakan ya, saya tak akan berkata tidak. Saya tidak melakukannya sebelumnya," kata dia.

Ucapannya kemudian direspons oleh tim kampanye Joe Biden, yang menyatakan publik AS-lah yang akan menentukan pilpres November mendatang.

"Pemerintah Amerika Serikat haruslah sempurna menggiring penyusup keluar dari Gedung Putih," ejek tim kampanye Biden dilansir Al Jazeera Minggu 919/7/2020).

Pernyataan Trump dianggap luar biasa. Sebab, dia dipandang sebagai presiden aktif yang kurang percaya dengan sistem demokrasi di AS.

Namun di sisi lain, dia menekankan sikapnya pada empat tahun lalu, ketika dia menyatakan tak bakal menghormati hasil jika Demokrat dan Hillary Clinton menang.

Dalam wawancara tersebut, presiden dari Partai Republik itu berulang kali mengejek calon lawannya itu, dengan menyatakan Biden tak berkompeten memimpin AS.

Dia menantang wakil Barack Obama pada periode 2009 sampai 2017 itu untuk melakukan wawancara panjang seperti dirinya saat ini.

Baca juga: Trump Sewot, Biden Lebih Sehat Secara Mental dalam Jajak Pendapat

"Dia mungkin akan duduk di tanah dan meraung memanggil ibunya. 'Ibu, ibu, tolong bawa aku pulang'," ejek presiden ke-45 AS tersebut dikutip AFP.

Dia kemudian menegaskan berdasarkan survei dari Gedung Putih, dia unggul secara nasional maupun di negara bagian kunci.

Pernyataannya itu muncul setelah dalam jajak pendapat yang dipublikasikan Washington Post-ABC News, Trump kalah 40 berbanding 55 persen dari Biden.

Berdasarkan hasil dari survei, publik merasa jengah dengan cara pemerintahannya dalam menangani wabah virus corona yang menghantam dunia.

Saat ini, Negeri "Uncle Sam" merupakan negara paling terdampak Covid-19, dengan 3,8 juta kasus positif dan lebih dari 140.000 korban meninggal.

Trump menegaskan bahwa pemerintahannya begitu gemilang dalam mengatasi virus corona, di mana dia mengklaim "membuat iri dunia" dalam hal tes.

Tapi di sisi lain, dia menekankan tidak akan memaksa publik mengenakan masker. "Biarkan mereka mempunyai kebebasan," kata sang presiden.

Baca juga: Jika Rusia Ikut Campur Pilpres AS, Biden: Tanggung Akibatnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com