Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Sebut Perubahan Hagia Sophia Jadi Masjid Masalah Internal Turki, tapi...

Kompas.com - 14/07/2020, 06:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia menyatakan, perubahan status Hagia Sophia menjadi masjid merupakan maslaah internal dari Turki.

Meski begitu, Negeri "Beruang Merah" mengungkapkan kekecewaan karena penghentian predikat museum yang sudah disematkan sejak 1935.

Komunitas internasional memberikan sorotan tajam setelah Jumat (10/7/2020), pengadilan setempat memutuskan mencabut status museum Hagia Sophia.

Baca juga: Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani Ancam Jadikan Rumah Mustafa Kemal Ataturk Museum Genosida

Gereja Ortodox Rusia sudah menyatakan keberatannya atas manuver yang dilakukan oleh Ankara, seperti diberitakan AFP Senin (13/7/2020).

Dalam komentarnya, juru bicara kementerian luar negeri Maria Zakharova menuturkan Moskwa "memahami dengan kekecewaan" keputusan Ankara.

Awalnya merupakan katedral era Kekaisaran Bizantium, bangunan yang masuk situs warisan dunia UNESCO itu menjaid masjid ketika dikuasai Turki Ottoman.

Pada Jumat, juru bicara gereja Ortodox, Vladimir Legoida, menyatakan "kekhawatiran jutaan orang Kristen" tidak didengar oleh Ankara.

Sementara komentar Zakharova muncul setelah Wakil Menteri Luar Negeri, Sergei Vershinin, memandang masalah itu adalah urusan internal Turki.

Negara lain, beber Vershinin, tidak punya hak untuk melakukan intervensi manuver yang dilaksanakan pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Zakharova menerangkan, museum tersebut merupakan "simbol dari perdamaian dan toleransi antar-agama" selain tempat suci bagi umat Kristen.

Sang juru bicara melanjutkan, pemerintah Rusia berharap manajemen Hagia Sophia bisa mematuhi segala aturan yang ditetapkan Hagia Sophia.

"Kami berharap keputusan atas bangunan unik ini juga dilakukan secara unik menyangkut signifikansi terhadap para pemeluk agama di seluruh dunia," jelasnya.

Baca juga: Erdogan: Status Hagia Sophia adalah Urusan Internal Turki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com