Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Ketidakadilan Ras, PM Inggris Ingin Bentuk Sebuah Lembaga

Kompas.com - 15/06/2020, 11:17 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan dia tengah membentuk sebuah badan atau lembaga untuk menyelidiki 'semua aspek ketidaksamaan' dalam hal rasialisme di Inggris.

Dalam pernyataannya di Telegraph pada Senin (15/6/2020) Johnson sebagaimana dilansir AFP mengatakan, "banyak hal yang harus dikerjakan" untuk menangani rasisme meski pun perkembangannya besar dan berpendapat bahwa masalah yang harus ditangani adalah intinya, bukan simbolnya.

Hal itu merujuk pada demonstrasi Black Lives Matter di berbagai kota di Inggris sejak kematian pria kulit hitam di Amerika Serikat, George Floyd di tangan seorang petugas polisi Minneapolis pada 25 Mei lalu.

Baca juga: PM Inggris Sebut Protes Anti Rasisme di Inggris Dibajak Ekstremis

Pada Sabtu kemarin, sekelompok orang sayap kanan berkumpul di London untuk melakukan aski unjuk rasa anti rasisme.

"Ini waktunya untuk membentuk badan (lembaga) lintas pemerintah untuk menyelidiki semua aspek ketidaksamaan, dalam pekerjaan, bidang kesehatan, akademik dan aspek hidup lainnya," tulis Johnson di artikel yang dipublikasikan Minggu kemarin oleh Telegraph.

"Kita harus menangani substansi masalahnya, bukan simbolnya."

Para demonstran telah menyerukan agar patung-patung figur bersejarah diturunkan. Sementara patung pedagang budak di abad 17, Edward Colston di Bristol telah disasar massa dan dibuang ke pelabuhan oleh massa.

Baca juga: Patung Pelopor Pramuka Baden-Powell di Inggris Akan Diturunkan

Edward Colston adalah sosok yang membangkitkan pergerakan Black Lives Matter di Inggris.

Namun, untuk patung pemimpin perang Winston Churchill yang dianggap beberapa aktivis sebagai sosok rasis, PM Johnson bersikeras agar patung itu tetap berada di tempatnya, di luar gedung perlemen Inggris di Westminster.

"Kita perlu membahas masa sekarang ini, bukan menulis ulang kejadian masa lalu. Dan itu artinya kita tidak bisa dan tidak harus berada dalam debat kusir tentang figur patung yang murni atau pun benar secara politis menurut publik," tulis PM Johnson.

Baca juga: Demo George Floyd di Inggris, Patung Edward Colston Dirobohkan, Siapakah Dia?

Johnson juga berjanji bahwa dia akan semaksimal mungkin menjaga patung Winston Churchill agar tetap berada di tempatnya.

Dia menyarankan bahwa daripada merobohkan patung, lebih baik membangun figur lain yang dianggap layak untuk dijadikan peringatan oleh generasi saat ini.

PM Johnson sendiri merupakan sosok yang diberi label 'rasis' oleh sebuah artikel di Telegraph pada 2002.

Dia pernah menyebut orang kulit hitam sebagai 'negro' dan 'semangka tersenyum', merujuk pada sejarah perbudakan dulu, orang kulit hitam memakan semangka sebagai simbol kemerdekaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com