Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Burung Peliharaan Lepas, Pelayan Berusia 7 Tahun Tewas Disiksa Majikan

Kompas.com - 04/06/2020, 19:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

RAWALPINDI, KOMPAS.com - Seorang pelayan berusia 7 tahun di Pakistan tewas disika majikan, setelah dia dianggap bertanggung jawab atas lepasnya burung peliharaan mereka.

Hassan Siddiqui dan istrinya mempekerjakan Zohra Bibi di kawasan Rawalpindi, untuk merawat putra mereka yang kebetulan berusia sama.

"Gadis malang ini menjadi subyek penyiksaan yang dilakukan oleh Siddiqui dan istrinya," ungkap petugas bagian investigasi, Mukhtar Ahmad.

Baca juga: Fakta Bocah 7 Tahun Tewas Disiksa Tante, Broken Home, Ibu Jadi Tahanan Lapas

Dia menerangkan, pelayan berusia 7 tahun itu disiksa setelah si majikan menuduhnya melepaskan satu dari empat burung peliharaan yang berjenis beo Macao.

Dilanair AFP Kamis (4/6/2020), Zohra mendapatkan tendangan dari Siddiqui di bagian perut bawah, yang menyebabkan kematiannya.

Berdasarkan data dari Badan Pekerja Internasional (ILO), sebanyak 8,5 juta orang, sebagian adalah anak-anak, dipekerjakan sebagai pekerja domestik di Pakistan.

Secara teori, memberikan pekerjaan kepada anak yang berusia di bawah 15 tahun merupakan perbuatan ilegal. Namun di sana seolah jadi praktik umum.

Pasangan itu segera melarikan Zohra ke rumah sakit pada Minggu (31/5/2020). Namun, dia dinyatakan tewas keesokan harinya.

Staf rumah sakit kemudian memberitahukan insiden itu kepada polisi, dengan jenazah gadis itu diserahkan ke keluarganya di Muzaffargarh.

Menteri HAM Shireen Mazari membenarkan adanya penangkapan pasangan itu, dengan kementeriannya berkoordinasi bersama penegak hukum.

Baca juga: Anak 2 Tahun Tewas Disiksa Ayah Tiri, Jasad Korban Dikubur di Lereng Bukit

"Kekerasan dan penyiksaan fisik tidak akan saya toleransi. Siapa pun yang bertanggung jawab akan diproses," janji Mazari dalam twit-nya.

Dilaporkan, pekerja domestik di negara rival India itu sering menjadi korban eksploitasi, kekerasan, dan pelecehan seksual.

Mereka disebut tidak bisa menyuarakan dengan lantang apa yang mereka rasakan dikarenakan struktur kelas sosial setempat yang kaku dan patriarkal.

Anak-anak menjadi yang paling rentang, dengan kaasus Zohra merupakan insiden terbaru kekerasan yang menimpa pekerja di bawah umur.

Pada Desember 2018, meningkatnya jumlah kasus pelecehan menyebabkan parlemen di Provinsi Punjab menetapkan peraturan terkait pekerja domestik.

Melalui peraturan yang ditelurkan itu, secara teoritis para pekerja mendapatkan hak dasar seperti hari libur serta cuti sakit.

Baca juga: Menolak Menikah dengan Pria yang Menawarkan 40 Sapi, Gadis di Sudan Tewas Disiksa Saudaranya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com