Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Klaster Baru Covid-19, 251 Sekolah Korsel Tutup Lagi

Kompas.com - 30/05/2020, 15:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC

SEOUL, KOMPAS.com - Lebih dari 200 sekolah di Korea Selatan tutup lagi setelah beberapa hari sempat dibuka, karena ada lonjakan baru dalam kasus virus corona.

Sebelumnya pada Rabu (27/5/2020), ribuan pelajar Korsel kembali ke sekolah usai pembatasan dilonggarkan.

Akan tetapi hanya sehari kemudian ada 79 kasus baru dicatat, yang merupakan jumlah harian tertinggi dalam dua bulan.

Baca juga: Covid-19, Korea Selatan Batasi Jumlah Murid Masuk Sekolah

Sebagian besar kasus ini terkait dengan pusat distribusi barang di luar Seoul, ibu kota Korea Selatan.

Gudang di kota Bucheon itu dioperasikan oleh perusahaan e-commerce terbesar Korsel, yakni Coupang.

Para petugas mengatakan, fasilitas itu tidak sepenuhnya mematuhi langkah-langkah pengendalian infeksi.

Kemudian BBC mengabarkan, para petugas kesehatan bahkan menemukan jejak Covid-19 pada sepatu dan pakaian pekerja.

Baca juga: Kabur dari Karantina Virus Corona, Pria Korsel Langsung Dipenjara

Ada kemungkinan Negeri "Ginseng" akan terus mengalami peningkatan kasus virus corona, karena terus menguji ribuan karyawan di fasilitas itu.

Sekitar 58 kasus baru dicatat pada Jumat (29/5/2020), sehingga jumlah total kasus secara nasional naik jadi 11.402.

Sarang virus

Total 251 sekolah di Bucheon sekarang terpaksa tutup lagi. Laporan dari Korea Times yang mengutip Kementerian Pendidikan Korsel mengatakan, 117 sekolah di Seoul juga menunda pembukaan kembali.

Seorang siswa di Seoul yang ibunya bekerja di gudang Coupang, ditemukan mengidap virus corona.

Taman publik dan museum di seluruh Seoul serta kota-kota sekitarnya kini telah ditutup, kantor-kantor juga didesak menerapkan jam kerja fleksibel, dan warga Korsel sekali lagi diminta menghindari pertemuan massal.

Baca juga: 2.100 Bar di Korsel Tutup, Usai 1 Orang Positif Covid-19 Nongkrong

Korea Selatan sempat menjadi negara dengan dampak terburuk kedua di dunia akibat Covid-19, tetapi berhasil mengendalikan wabah berkat memperbanyak "pelacakan, pengujian, dan pengobatan".

Namun beberapa pekan terakhir telah muncuk klaster baru, termasuk klaster dari seorang pria yang nongkrong di lima kelab malam dan bar di Itaewon, Seoul, awal Mei.

Menurut kantor berita pemerintah Yonhap, ada sekitar 266 kasus yang terkait dengan klaster Itaewon.

Baca juga: Kim Jong Un Puji Respons Covid-19 China, Saat Korut Kecam Latihan Militer Korsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com