Juru Bicara Putin Positif Terjangkit Virus Corona

MOSKWA, KOMPAS.com - Juru bicara presiden Rusia, Vladimir Putin, Dmitry Peskov pada Selasa (12/5/2020) mengatakan dirinya positif terjangkit virus corona.
Dilansir Reuters, saat ini Peskov sedang dirawat di rumah sakit dan mendapatkan penanganan.

"Ya, saya sakit. Saya mendapatkan perawatan," ungkap Peskov sebagaimana dikutip oleh Kantor Berita Interfax.

Dikabarkan dari Kantor Berita TASS, Peskov mengatakan dirinya terakhir kali bertemu dengan Presiden Putin secara langsung pada bulan lalu.

Baca juga: Putin Minta Pemerintah Rusia Bisa Ramal Jumlah Kasus Harian Covid-19

Pihak Kremlin mengatakan kesehatan Putin dilindungi dengan sangat ketat. Putin mendapatkan perawatan medis terbaik dari Rusia.

Putin yang kini bekerja dari rumahnya di luar Moskwa dan melakukan banyak pertemuan melalui konferensi video, melakukan pertemuan langsung pada Selasa kemarin dengan Igor Sechin, kepala raksasa minyak Rosneft.

Sementara Peskov, juru bicara Putin, merupakan sosok tertinggi di pemerintahan Putin yang dilaporkan Kremlin positif terjangkit virus corona.

Baca juga: Putin Naikkan Gaji Petugas Medis Garda Depan Covid-19 Setara Militer

Atau, bisa dibilang dia sosok keempat dari jajaran pemerintahan senior Rusia yang jatuh sakit karena Covid-19 setelah Perdana Menteri Mikhail Mishustin, Menteri Budaya Olga Lyubimova dan Menteri Pembangunan Vladimir Yakushev.

Ada pun Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengatakan pada Putin pada akhir April bahwa dia terjangkit corona dan sedang masuk tahap pemulihan saat ini.

Peskov telah melayani Putin sebagai juru bicara presiden Rusia itu sejak 2000. Dia tidak melakukan rapat harian singkat via telepon dengan para wartawan sejak 6 Mei lalu.

Baca juga: Semangati Boris Johnson Sembuh, Putin: Kuncinya Optimis dan Selera Humor

Pada Senin (11/5/2020) Putin mengumumkan bahwa lockdown ketat nasional akan dilonggarkan pada Selasa meski rasio angka infeksi di negara itu belum mengalami penurunan.

Sejauh ini berdasarkan perhitungan AFP, Rusia telah melaporkan 232.243 kasus infeksi akibat virus corona dan tercatat sebagai negara tertinggi ketiga dengan angka infeksinya setelah Amerika Serikat dan Spanyol berdasarkan perhitungan Worldometers.

Baca juga: Putin Kirim Bantuan Alat Medis ke AS, Trump: Very Nice