Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Naikkan Gaji Petugas Medis Garda Depan Covid-19 Setara Militer

Kompas.com - 11/04/2020, 18:45 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber www.rt.com

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyebutkan perbandingan petugas medis yang merawat pasien virus corona dengan pertempuran militer di garis depan seraya mengumumkan kenaikan gaji bagi mereka yang jumlahnya mencapai lebih dari 1.000 dollar AS (Rp 15.000.000).

Semua staf medis yang terlibat dalam memerangi wabah virus corona di Rusia akan mendapat kenaikan gaji, termasuk dokter, perawat dan pengemudi ambulans.

Langkah ini diperkirakan akan tetap berlaku setidaknya selama tiga bulan.

Baca juga: Wabah Covid-19, Pecinta Hewan di Saudi Kumpulkan Dana untuk Merawat Hewan Terlantar

 

"Mereka bekerja tanpa pamrih, sebagai satu tim," kata Putin ketika dia memuji upaya yang dilakukan oleh petugas medis yang telah membantu mereka yang menderita Covid-19.

"Para spesialis ini sedang bekerja di 'garis depan'," kata presiden negeri Beruang Merah itu seraya menambahkan bahwa dia akan memberi mereka asuransi yang sama dengan asuransi kesehatan yang saat ini diberikan pemerintah kepada militer Rusia.

Dia juga memperingatkan bahwa semua wilayah Rusia harus bersiap untuk potensi peningkatan jumlah kasus Covid-19 dan meningkatkan kapasitas fasilitas medis di tempatnya masing-masing.

Baca juga: Peti Kardus, Plastik, dan Bakar Barang, Cara Warga Ekuador Makamkan Jenazah Covid-19

Presiden Putin juga mengumumkan langkah-langkah baru yang ditujukan untuk mendukung bidang bisnis.

Perusahaan kecil dan menengah akan diberikan bantuan dari membayar kontribusi asuransi selama enam bulan.

Mereka juga akan diizinkan untuk menyelesaikan utang pajak dalam waktu satu tahun setelah pembatasan saat ini mencabut kegiatan bisnis.

Baca juga: Saat Pesta Ulang Tahun Jadi Sumber Infeksi Covid-19, 14 Terinfeksi, 3 Meninggal

Namun, Putin mengatakan bahwa negara harus terlebih dahulu membantu perusahaan-perusahaan yang berupaya menahan diri untuk mem-PHK karyawan. 

Putin menyebutnya sebagai "formula bantuan yang adil."

"Jika orang tidak memiliki pekerjaan, kami akan membantu mereka secara langsung," katanya.

Baca juga: Usai Berjasa Jadikan Ganja sebagai Obat, Gadis Ini Tewas Diduga karena Corona

Pada titik tertentu, presiden Putin memutuskan untuk beralih kembali ke sejarah kuno Rusia untuk sedikit mengangkat semangat bangsa ketika dia membandingkan epidemi dengan invasi suku nomaden yang biadab kepada nenek moyang Rusia dan telah diusir berabad-abad yang lalu.

“Bangsa kita telah berulang kali menjalani cobaan serius. Disiksa oleh Pechenegs dan Cumans. Namun, Rusia telah mengalahkan mereka semua.

Kita juga akan mengalahkan penyakit virus corona ini. Bersama-sama, kita akan mengatasi apa pun kondisinya," ujar Putin.

Baca juga: Tambah 485 Kasus dalam 2 Hari, Jumlah Kasus Corona di Singapura Meningkat Pesat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com