RIYADH, KOMPAS.com - Pejabat kesehatan Saudi telah mengeluarkan jaminan bahwa hewan peliharaan keluarga tidak akan dapat menularkan penyakit virus corona yang mematikan kepada manusia.
Hal ini dilakukan menyusul adanya laporan tentang anjing dan kucing yang dibuang dan bahkan dibunuh oleh pemilik yang khawatir akan berita penularan Covid-19 dari hewan peliharaan ke manusia.
Baca juga: Saat Pesta Ulang Tahun Jadi Sumber Infeksi Covid-19, 14 Terinfeksi, 3 Meninggal
Dalam upaya menenangkan ketakutan, Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan pada salah satu konferensi pers hariannya tentang Covid-19 dengan pernyataan bahwa "hewan peliharaan tidak menularkan penyakit (Covid-19)."
Namun, dengan beberapa hewan peliharaan yang sudah dibuang ke jalan-jalan, para pecinta hewan Saudi datang untuk menyelamatkan mereka.
Salah satunya adalah Sara al-Odaiby (25), mantan mahasiswa yang mendirikan toko aneka hewan peliharaan dengan menggunakan media daring bernama "Coexistence" untuk membantu mengumpulkan dana guna merawat hewan-hewan terlantar.
Baca juga: Usai Berjasa Jadikan Ganja sebagai Obat, Gadis Ini Tewas Diduga karena Corona
Inisiatif kegiatannya yang berbasis di Riyadh bergantung pada sumbangan, penjualan halaman, dan pembelian barang dagangan melalui media daring.
Hal ini dilakukan untuk menutupi biaya penyimpanan hewan, merawat mereka dan membayar tagihan dokter hewan.
Melalui akun Instagram @coexistence.sa, toko al-Odaiby menawarkan desain kaos dan stiker yang unik yang bertemakan persahabatan antara manusia dan hewan.
Baca juga: Tambah 485 Kasus dalam 2 Hari, Jumlah Kasus Corona di Singapura Meningkat Pesat
"Gagasan di balik desain berasal dari sesi brainstorming yang tak terhitung jumlahnya antara saya, teman-teman, dan keluarga," kata al-Odaiby kepada Arab News.
Merasa tidak terpenuhi, Al-Odaiby mengambil keputusan untuk meninggalkan universitas di Dammam di tengah pendidikannya dan pindah ke Riyadh di mana dia mulai membaca tentang kedalaman diri dan mulai melakukan yoga.
Setelah perjalanannya ke Mesir dia menjadi seorang vegan dan mulai menghabiskan waktu luangnya membantu di penampungan hewan di pusat kota Saudi.
Baca juga: Di Australia, Dompet Dhuafa Bagi-bagi Makanan ke Ratusan Tunawisma
“Pada waktu itu, saya banyak membaca tentang cara komunikasi anjing, nutrisi, dan force-free training. Saya ingin membantu di penampungan, bermain dan mencintai binatang di sana, ”katanya.
Setelah membawa dua anjing dan sembilan kucing ke rumahnya untuk merawat mereka, al-Odaiby merasa tidak mungkin untuk melepaskan pekerjaan sebelumnya.
“Mereka membutuhkan perawatan fisik dan mental. Beberapa dari mereka perlu dicekok-paksa karena telah mengalami dehidrasi dan anemia, sementara yang lain perlu jaminan dan keamanan setelah mengalami trauma, ”tambahnya.
Baca juga: 2.200 Lebih Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tercatat di Panti Jompo AS
Seiring berjalannya waktu, menjadi sulit untuk memaksimalkan komitmen kerja dengan janji dokter hewan, perawatan medis, dan memberi makan hewan, saat itulah ide untuk "Coexistence" muncul.