Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Covid-19, Pecinta Hewan di Saudi Kumpulkan Dana untuk Merawat Hewan Terlantar

Kompas.com - 11/04/2020, 18:30 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Arab News

RIYADH, KOMPAS.com - Pejabat kesehatan Saudi telah mengeluarkan jaminan bahwa hewan peliharaan keluarga tidak akan dapat menularkan penyakit virus corona yang mematikan kepada manusia.

Hal ini dilakukan menyusul adanya laporan tentang anjing dan kucing yang dibuang dan bahkan dibunuh oleh pemilik yang khawatir akan berita penularan Covid-19 dari hewan peliharaan ke manusia.

Baca juga: Saat Pesta Ulang Tahun Jadi Sumber Infeksi Covid-19, 14 Terinfeksi, 3 Meninggal

Berita palsu telah menyebabkan banyak hewan berakhir sebagai pesakitan.

Dalam upaya menenangkan ketakutan, Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan pada salah satu konferensi pers hariannya tentang Covid-19 dengan pernyataan bahwa "hewan peliharaan tidak menularkan penyakit (Covid-19)."

Namun, dengan beberapa hewan peliharaan yang sudah dibuang ke jalan-jalan, para pecinta hewan Saudi datang untuk menyelamatkan mereka.

Salah satunya adalah Sara al-Odaiby (25), mantan mahasiswa yang mendirikan toko aneka hewan peliharaan dengan menggunakan media daring bernama "Coexistence" untuk membantu mengumpulkan dana guna merawat hewan-hewan terlantar.

Baca juga: Usai Berjasa Jadikan Ganja sebagai Obat, Gadis Ini Tewas Diduga karena Corona

Inisiatif kegiatannya yang berbasis di Riyadh bergantung pada sumbangan, penjualan halaman, dan pembelian barang dagangan melalui media daring.

Hal ini dilakukan untuk menutupi biaya penyimpanan hewan, merawat mereka dan membayar tagihan dokter hewan.

Melalui akun Instagram @coexistence.sa, toko al-Odaiby menawarkan desain kaos dan stiker yang unik yang bertemakan persahabatan antara manusia dan hewan.

Baca juga: Tambah 485 Kasus dalam 2 Hari, Jumlah Kasus Corona di Singapura Meningkat Pesat

"Gagasan di balik desain berasal dari sesi brainstorming yang tak terhitung jumlahnya antara saya, teman-teman, dan keluarga," kata al-Odaiby kepada Arab News.

Merasa tidak terpenuhi, Al-Odaiby mengambil keputusan untuk meninggalkan universitas di Dammam di tengah pendidikannya dan pindah ke Riyadh di mana dia mulai membaca tentang kedalaman diri dan mulai melakukan yoga.

Setelah perjalanannya ke Mesir dia menjadi seorang vegan dan mulai menghabiskan waktu luangnya membantu di penampungan hewan di pusat kota Saudi.

Baca juga: Di Australia, Dompet Dhuafa Bagi-bagi Makanan ke Ratusan Tunawisma

“Pada waktu itu, saya banyak membaca tentang cara komunikasi anjing, nutrisi, dan force-free training. Saya ingin membantu di penampungan, bermain dan mencintai binatang di sana, ”katanya.

Setelah membawa dua anjing dan sembilan kucing ke rumahnya untuk merawat mereka, al-Odaiby merasa tidak mungkin untuk melepaskan pekerjaan sebelumnya.

“Mereka membutuhkan perawatan fisik dan mental. Beberapa dari mereka perlu dicekok-paksa karena telah mengalami dehidrasi dan anemia, sementara yang lain perlu jaminan dan keamanan setelah mengalami trauma, ”tambahnya.

Baca juga: 2.200 Lebih Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tercatat di Panti Jompo AS

Seiring berjalannya waktu, menjadi sulit untuk memaksimalkan komitmen kerja dengan janji dokter hewan, perawatan medis, dan memberi makan hewan, saat itulah ide untuk "Coexistence" muncul.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Perundingan Gencatan Senjata Hamas-Israel Dilanjutkan Senin Ini

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com