Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PBB: Virus Corona Tantangan Terberat sejak Perang Dunia II

Kompas.com - 01/04/2020, 16:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan, wabah virus corona adalah tantangan terberat mereka sejak Perang Dunia II.

Guterres memperingatkan, penyebaran yang tengah terjadi bisa berdampak kepada resesi yang tidak ada kaitannya dengan peristiwa terdahulu.

Komentar Guterres muncul setelah para pakar menyampaikan kemungkinan dampak ekonomi yang timbul karena memerangi virus corona.

Baca juga: 100 Awak Kapal Induk Theodore Roosevelt Terkena Virus Corona, Kaptennya Minta Bantuan

Jumlah orang yang terinfeksi di seluruh dunia kini mencapai lebih dari 860.000 kasus, dengan sekitar 42.000 di antaranya meninggal.

Berdasarkan data dari Universitas John Hopkins, 865 orang meninggal setiap 24 jam terakhir di AS, dengan total angka kematian mencapai 4.055 orang.

Seperti apa pernyataan Guterres?

Berbicara di markas PBB New York, Guterres mengatakan pandemi Covid-19 ini sudah menyerang masyarakat hingga ke akar-akarnya.

Negara seantero Bumi menerapkan pengetatan, termasuk menutup bisnis, membatasi pergerakan orang, demi mematahkan rantai penyebaran.

Laporan PBB menyatakan, lebih dari 25 juta lapangan pekerjaan bisa hilang, dengan proyeksi "tekanan ke bawah" hingga 40 persen pada aliran investasi asing.

"Covid-19 adalah tantangan terberat yang kita hadapi bersama sejak pembentukan PBB," ujar Guterres seraya mendesak adanya koordinasi dalam respons kesehatan.

Sekjen PBB berusia 70 tahun itu meminta agar industrialis memberikan bantuan kepada negara berkembang yang "mungkin menghadapi mimpi buruk".

Baca juga: 28 Remaja Spring Breaker yang Liburan ke Pantai Meksiko Positif Virus Corona

Dilansir BBC Rabu (1/4/2020), Bank Dunia memperingatkan "rasa sakit ekonomi" bisa tak terhindarkan di seluruh negara di dunia.

Bank Dunia menerangkan, sektor rumah tangga yang bergantung kepada industri rentan terdampak virus corona berada dalam "risiko tinggi".

Sementara di AS, Presiden Donald Trump meminta publik untuk bersiap menghadapi dua pekan yang disebutnya sebagai "sangat, sangat buruk".

Gugus tugas yang dibentuk Gedung Putih menyatakan berdasarkan simulasi yang mereka lakukan, 200.000 orang diprediksi meninggal dalam beberapa bulan ke depan.

Pejabat kesehatan Anthony Fauci berujar, mereka harus bersiap dengan simulasi yang sudah disiapkan. Tapi dia menegaskan sebisa mungkin mereka akan mencegahnya.

Baca juga: PBB Ingatkan Ancaman Virus Corona Global, Lebih dari 20.600 Orang Dilaporkan Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Cara Perempuan China Berhemat: Bermitra dengan Orang Asing di Dunia Maya

Internasional
OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

OKI Kecam Genosida di Gaza, Desak Israel Diberi Sanksi

Global
Demo Perang Gaza di Kampus AS, 'Deja Vu' Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Demo Perang Gaza di Kampus AS, "Deja Vu" Protes Mahasiswa Saat Perang Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com