WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, berbagai ilmuwan, pakar kesehatan, dan influencer telah mengajukan saran terkait pemakaian masker wajah pada setiap warga jika berada di tempat publik.
Thomas Inglesby, Direktur Universitas Johns Hopkins untuk Pusat Keamanan Kesehatan, dilansir dari Washington Post, mengatakan bahwa Pusat Kontrol dan Pencegahan (CDC) AS harus mendesak warga AS memakai masker non-medis atau penutup wajah.
Upaya itu dianggapnya bijak dan mampu mengurangi potensi penularan dari orang yang terinfeksi, tetapi tidak memiliki gejala apa pun.
Sosok yang paling menonjol di antara orang-orang yang mendorong gagasan itu adalah Scott Gottlieb.
Baca juga: Jilat Ludahnya Sendiri, Trump: Virus Corona Bukan Flu Biasa
Dia seorang dokter internis dan mantan komisioner Food and Drug Administration dalam administrasi Trump.
Dia juga penulis utama rencana pandemi-respons yang diterbitkan setiap Minggu oleh American Enterprise Institute.
Lembaga itu yakni think tank (badan ahli yang memberikan saran dan gagasan terkait masalah ekonomi tertentu) yang konservatif dan berusaha memulihkan ekonomi AS secara bertahap ke normal.
Dia menekankan, "Semua orang termasuk orang-orang tanpa gejala harus didorong mengenakan masker wajah yang terbuat dari kain dan non-medis saat berada di tempat umum."
Baca juga: Taman Nasional di AS Tetap Buka, 7 Orang Terinfeksi Virus Corona
Gottlieb bahkan mengungkapkan lebih spesifik lagi pada Face the Nation CBS, "Masker yang terbuat dari bahan katun, kita harus punya pedoman dari CDC tentang bagaimana warga AS mampu membuat masker berbahan kain katun sendiri."
Meski Gottlieb dan pihaknya juga mengakui masker non-medis itu tidak akan memberi perlindungan dari infeksi virus, namun setidaknya bisa membatasi jumlah tetesan pernapasan dari orang yang memakai masker tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.